MUI DUMAI
LAKSANAKAN MINI SEMINAR :
”ISLAM DAN ETOS KERJA”
Dalam rangka melaksanakan kiprah dan
tanggungjawab Majelis UIama Indonesia dalam membantu pemerintah dalam
mewujudkan peningkatan kualitas akidah dan akhlak penduduk yang beragama Islam
di Indonesia sebagaimana yang termaktub dalam konsideran Peraturan Presidan
Republik Indonesia Nomor 151 Tahun 2014 butir b. Tentang Bantuan Pendanaan
Kegiatan Majelis Ulama Indonesia , MUI Kota Dumai melaksanakan Mini seminar
tentang Islam dan Etos Kerja yang diikuti lebih dari 75 orang peserta. Kegiatan
ini dilaksanakan di Aula Mini STT Dumai pada
hari Minggu 30 November 2014.
Seminar ini menampilkan dua Narasumber
Lukman Syarif, MA. Dan Melliana, ST, MM.
Kandidat Doktor Tekhnik Sipil USU Medan. Dalam pemaparan seminar ini Lukman
Syarif menekankan pentingnya mengenali dan memahami pekerjaan yang kita lakukan, karena dengan
mengenali dan memahami kita akan menyukai dan menyenangi dan yakin dengan apa yang kita kerjakan dan
perjuangkan. Sesungguhnya manusia sangat terhibur mengerjakan pekerjaan yang
paling berat sekalipun apabila ia menyukai pekerjaan tersebut, dan merasa
sangat tersiksa dan tertekan dalam mengerjakan pekerjaan yang palin ringan
sekalipun apabila ia tidak suka. Bekerja mestilah dengan niat yang tulus agar
pekerjaan kita dapat berjalan dengan mulus, karena niat salah hanya akan
membuat banyak pekerjaan kita menjadi kabur dan menyalah. Pekerja Muslim yang
baik ataupun aparatur Muslim yang baik, mestilah mewaspadai diri dari sikap
yang terlalu ambisius dalam berkarir dan mencapai tujuan, karena hal ini hanya akan
menjadikan seseorang menjadi hilang prinsip dan integritas diri, karena
cenderung memilih jalan pintas dan menghalalkan semua cara untuk mencapai
maksud dan tujuan. Upaya bijak untuk mencapai tujuan dan memajukan diri adalah
dengan meningkatkan kualitas diri dan kompetensi karena emas tetaplah mahal dan
berharga walaupun berada di dalam lumpur.
Pada sesi kedua yang dipandu oleh moderator
Lailaturrahmah, S. Ag., Melliana, ST, MM. sebagai narasumber kedua menekankan
pentingnya cara berpikir dan cara pandang yang benar dalam bekerja. Seorang Muslim
janganlah sampai terperangkap dalam pola pikir yang jumud atau statis dan
kurang berwawasan, dengan cenderung berpikir pada tataran dasar suka atau tidak
suka apalagi cenderung bertindak dengan pola pikir yang materialistis yang
hanya terfokus pada untung dan rugi semata. Banyak orang dalam bekerja dengan
menggunakan pola pikir yang sangat negatif dengan konsep black and white
thingking, padahal warna yang ada di dunia tidaklah terfokus pada hitam dan
putih saja. Jika seseorang berpikir, bahwa jika ia tidak mau menjilat maka ia tidak akan mendapat promosi, sebagai
contoh kasus dalam hal ini, maka orang ini akan cederung bertindak dengan lebih
banyak lobi negatif dari pada aksi dan kerja-kerja positif. Seminar ini di
akhiri dengan sesi dialog dan Tanya jawab dari banya peserta yang mengikuti
seminar dangan giat dan antusias.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar