Kemarau
panjang yang melanda Kota Dumai selama lebih dua atau hamper tiga bulan dan
kepungan asap yang sangat menggangu kesehatan masyarakat Kota Dumai terutama
terhadap orangtua yang lemah dan anak-anak kecil yang kurang dan berdaya telah
membangkitkan rasa kepedulian Majelis Ulama Indonesia Kota Dumai untuk
bekerjasama dengan Komunitas dunia pendidikan Kota Dumai, yang dalam hal ini telah dipelopori oleh Kepala
sekolah SMPN 3 Bukit Jin Bersama Majelis Guru atas prakarsa guru-guru agama
Islam, guna memberikan pendidikan agama secara praktek, langsung dan nyata,
karena banyak orang yang mungkin seumur hidupnya tak pernah melaksanakan sholat
istisqo. Melalui pelaksanaan sholat ini diharapkan para akan siswa memiliki
kepedulian sosial, jiwa kebersamaan dan selalu berupaya menjadi bagian dari
solusi masalah ummat bukan menjadi bagian dari masalah atau menjadi pembuat
masalah ( trouble maker )
Dengan
berkah dan ridho Allah SWT sholat istisqo telah terlaksana dengan baik dan penuh
hikmat pada pagi hari sabtu 8 Maret 2014, bertempat di halaman SMPN 3 Bukit
Jin. Ratusan pelajar dan para guru telah memenuhi lapangan membawa kelengkapan
sholat, dengan wajah penuh antusias dan penuh harap serta penyerahan kepada
Allah SWT agar dengan segala kasih dan sayangnya menurunkan hujan membasahi
Kota Dumai dengan hujan rahmatnya. Acara ini dimulai dengan penjelasan tentang
kaifiyat atau tatacara pelaksanaan sholat istisqo, dilanjutkan dengan sambutan
Kepala sekolah dan zikir yang dipenuhi dengan istighfar memohon ampun kepada
Allah SWT.
Ketua MUI
Dumai Lukman Syarif, MA. Bertindak sebagai imam dan khatib, memimpin
pelaksanaan sholat dengan khusuk, syahdu dan penuh penyerahan kepada Allah, serta
diliputi dengan uraian dan tetesan air mata penyesalan memohon ampun kepada
Allah SWT. Dalam khutbahnya khatib mengajak seluruh jama’ah untuk menundukkan
kepala dengan penuh jujur, tulus dan
ikhlas mengakui segala kesalahan dan dosa dengan penuh penyesalan serta
keinsafan, memohon ampun dan taubat kepada Allah yang mengetahui segalanya,
karena dosa dan maksiat pasti mengundang musibah dan bencana. Khatib juga
menghimbau Jama’ah untuk menghilangkan rasa bersalah ketika melakukan yang
benar, dan selalu merasa benar ketika melakukan yang salah seperti maksiat dan
dosa, karena Allah tidak suka kepada hambanya yang suka pamer dan bangga dengan
kesalahan dan dosa-dosanya. Khatib mengajak ummat gar tak pernah berputus asa dari
mengharap rahmat Allah SWT, karena hal itu adalah sebuah kekufuran yang nyata. Semua
musibah ini tak lebih dari sebuah ujian buat yang sholeh, teguran buat yang lalai
dan lupa serta hukuman buat mereka ingkar dan aniaya. Dengan istighfar dan doa
Allah akan merahmati kita dengan hujan rahmatnya serta menghilangkan bahya asap
yang telah mengepung Kota kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar