Minggu, 13 Desember 2015

MUI AJAK PARA MUALLAF UNTUK PERKUAT ILMU AGAMA



Bertempat di yayasan Ahmad As syarif, pada hari ahad 12 Desember 2015 MUI Kota Dumai laksanakan pembinaan dan bimbingan untuk para muallaf Kota Dumai. Acara ini adalah pembinaan lanjutan dari kegiatan pembinaan dan bimbingan yang telah dilaksanakan pada minggu sebelumnya. Kegiatan ini bermula dari jam 13.00 – 16.00Wib yang diakhiri dengan sholat asar berjamaah dan penyampaian tausiyah setelah sholat asar. Tampil sebagai pemateri pada kegiaatan pembinaan ini tiga orang  narasumber yang menyampaikan materinya dalam tiga sesi yang berbeda. Lukman Syarif, MA. Yang tampil sebagai pemateri pertama menyampaikan tentang keindahan dan keistimewaan yang dimiliki oleh Islam. Sesungguhnya semua keindahan ini dapat dilihat dengan mudah jika seorang Muslim atau Muslimah mau belajar dengan tekun ikhlas dan selalu melakukan tadabbur atau kontemplasi pada hikmah dari setiap penciptaan dan ketentuan Allah swt. Ilmu dan ketulusan hati adalah kunci kesuksesan dan kebahagiaan dunia akhirat, karena dengan ilmu seseorang bisa membedakan benar dan salah, baik dan buruk serta untung dan rugi. Bakti kepada orangtua adalah amalan yang sangat luar biasa karena  bisa mengangkat derajat seseorang pada tahap yang sangat mulia seperti yang dilakukan oleh Uwais Al Qorni
M. Khairul Ansori, S.Ag, pemateri kedua menyampaikan dalam pemaparannya tentang amal yang paling disukai dan dicintai Allah. Seungguhnya ada tiga hal yang paling disukai Allah swt, berdasarkan hadis rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmizi, bahwa Ibnu Mas’ud bertanya kepada rasulullah SAW tentang amal apakah yang dicintai oleh Allah swt. Rasulullah saw menjawab bahwa amal yang paling disukai Allah adalah ;  sholat pada waktunya, berbakti kepada orangtua dan berjuang di jalan Allah swt. Sholat adalah tiang agama yang menjadi faktor penentu baik buruknya tahap keagamaan seseorang, karena hubungan  vertikal  seseorang sangat menentukan tahap hubungan horizontal kepada sesama manusia. Sholat adalah yang pertama akan dihisab atau dihitung pada hari kiamat. Bakti kepada orangtua adalah jalan tol menuju surga. Sedangkan keluar mencari ilmu adalahjihad fi sabilillah. H. Bukhori pula menyampaikan tentang besarnya pahala yang Allah berikan bagi mereka yang rajin dan suka membaca alqur’an. Siapa yang rajin dan tekun menjaga alqur’an baik dengan membaca, menghafal dan mengamalkannya maka ia akan dijaga oleh alqur’an dalam hidupnya.               
Pada sesi tanya jawab narasumber memberikan soalan kuis kepada para peserta yang berhadiah qur’an. Terlihat para peserta sangat antusias mengikuti acara dengan mencatat materi yang disampaikan oleh narasumber. Para peserta berlomba-lomba untuk dapat menjawab soalan yang diberikan oleh narasumber. Insya Allah kegiatan ini akan kita lanjutkan pada tahun berikutnya agar pembinaan ini dapat berjalan secara berkesinambungan. MUI Kota Dumai menyampaikan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung, dan semoga Allah membalasnya dengan limpahan rahmat dan kasih sayangnya.

Rabu, 09 Desember 2015

MUI DUMAI BANTU BINA DAN BIMBING PARA MUALLAF KOTA DUMAI



Agama Islam adalah agama kedamaian dan persatuan yang mengikat seluruh elemen ummat Islam dengan sebuah ikatan suci kalimat syahadatain, yang menjadi deklarasi utuh dan tegas tentang kesatuan akidah dan keimanan kepada Allah swt dan Rasulnya Muhammad SAW. Dari syahadat lahirlah sebuah persaudaraan suci dalam bingkai ukhwuwwah Islamiyah yang diperkuat dengan kesatuan Kitab suci; alqur’anul karim dan Kesatuan Kiblat ibadah; Ka’bah musyarrofah serta kesatuan tujuan hidup; menggapai ridho Allah swt dengan hasanah di dunia dan hasanah diakhirat.
MUI Kota Dumai dengan segala keterbatasnya, dengan niat ibadah, mencoba melakukan sebuah usahan danupaya versivikasi, pada segmentasi dakwah Islamiyah yang dilaksanakan oleh MUI Kota Dumai dalam memberikan dukungan kepada usaha pemerintah untuk melaksanakan pembangunan anak bangsa dalam bidang keagamaan dan sosial dengan melakukan pembinaan dan bimbingan kepada para muallaf Kota Dumai, karena kalimat syahadat yang diucapkan para muallaf adalah ungkapan persahabatan dan persaudaraan yang mesti disambut dengan sikap saling peduli, saling merasa dan saling menyayangi sesama ummat Muhammad saw dan Hamba Allah swt, karena apa saja yang Allah berikan kepada kita berupa anugerah atau rahmat adalah amanah yang mesti dibagi dan dikongsi bersama.   
Bertempat di ruang kelas TPQ al Jadid, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Dumai, melakukan pembinaan dan bimbingan kepada para Muallaf. Acara ini dilaksanakan pada Ahad 6 Desember 2015 setelah sholat zuhur. Lukman Syarif, MA. Ketua MUI Dumai,  dalam pemaparannya menyampaikan bahwa ummat Islam adalah ummat yang sangat beruntung karena Allah telah merahmati kita dengan agama yang tiada keraguan pada kita sucinya. Akidah ketuhanan yang dapat difahami dengan mudah dan jelas dalam konsep akidah tauhid, bahwa tuhan kita adalah  satu, tidak beranak dan tidak diperanakan. Agama Islam adalah agama yang bersifat terbuka dan inklusif, tidak ada hal yang disembunyikan atau dianggap tabu untuk ditanya dan dibahas secara terbuka. Islam Adalah agama yang bersifat ilmiah dan amaliah, maka setiap Muslim wajib mencari dan menuntut ilmu untuk mendapatkan keyakinan dan keimanan yang kuat untuk dapat diterjemahkan dalam bentuk ibadah dan pengabdian yang tulus kepada Allah swt. Sesungguhnya sebuah keyakinan yang tidak dibangun atas dasar ilmu dan pemahaman yang baik akan cenderung mudah runtuh karena bersifat rapuh dan kabur. Lebih lanjut Lukman Syarif menyatakan bahwa menjadi Muslim adalah sebuah keberuntungan yang sangat luar biasa, karena para Muallaf akan mendapat keampunan dosa masa lalunya dari Allah swt, seperti bayi yang terlahir tanpa dosa dan noda.
Pada sesi tanya jawab terlihat jelas antusiasme yang luar biasa dari para peserta dalam mengemukakan beberapa pertanyaan dan mendengarkan jawaban yang disampaikan oleh pemateri. Pada kegiatan ini MUI Kota Dumai memberikan beberapa bantuan qur’an yang diberikan kepada beberapa orang peserta yang dapat menjawab solan quiz yang disampaikan oleh pemateri. Insya Allah dengan izin dan ridho Allah swt MUI Kota Dumai akan terus melaksanan pembinaan dan bimbingan kepada para Muallaf Kota secara berkala baik dalam, bimbingan akidah, ibadah dan akhlak. MUI Kota Dumai menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pimpinan Yayasan al Jadid yang telah membantu memfasilitasi terselenggaranya acara tersebut. Secara khusus MUI Kota Dumai menghimbau kepada para muallaf Kota Dumai untuk  memberikan informasi kepada para muallaf lainnya untuk mengikuti kegiatan pembinaan berikutnya yang akan diselenggarakan oleh MUI Kota Dumai pada masa depan.  

Selasa, 27 Oktober 2015

MUI KOTA DUMAI LAKSANAKAN PELATIHAN KELUARGA SAKINAH UNTUK REMAJA KURSUS PRA-NIKAH ANTISIPASI HAMIL LUAR




Bertempat di aula Madrasah Aliyah Negeri Dumai, Pada hari Minggu 25 Oktober 2015, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Dumai melaksanakan pelatihan keluarga sakinah khusus remaja, sebagai sebuah bentuk antisipasi terhadap fenomena hamil luar nikah yang terjadi belakangan ini di Kota Dumai. Kegiatan ini adalah sebuah bentuk kepedulian MUI Kota Dumai dan rasa tanggungjawab dakwah Islamiyah serta respon segera terhadap fenomena krisis moral, pornografi dan pergaulan bebas serta budaya seks pra-nikah maupun kehamilan pra-nikah di kalangan remaja Islam yang memiliki kecenderungan untuk terus meningkat. Sesungguhnya maksiat, dosa dan perbuatan mesumlainnya terutama zina jika terus dibiarkan terjadi, baik sengaja ataupun karena sikap permisif yang dimiliki ummat tentunya akan mengundang datangnya bencana dan musibah yang tak mampu kita menolak dan mengelaknya.


Kegiatan ini dikuti dengan penuh antusias oleh para peserta remaja mahasiswi dan siswi SLTA yang dipilih secara selektif oleh MUI Kota Dumai. Lukman Syarif, MA. dalam pemaparannya sebagai narasumber menyatakan bahwa menjaga kehormatan dan keluhuran nasab dan martabat diri adalah bagian dari Maqoosid As Syari’ah          ( tujuan utama syariat Islam ) sehingga penikahan patut dan mesti dianggap sakral dan penuh dengan nuasa ibadah dan pengabdian kepada Allah swt. Ummat terbentuk dari kumpulan rumahtangga-rumahtangga yang ada dalam sebuah masyarakat, apabila setiap rumahtangga baik dan Islami maka baik dan Islami pulalah ummat dan masyarakatnya. Bila rumahtangga ummat bermasalah maka timbullah banyak masalah dalam kehidupan masyarakat kita. Lebih lanjut Lukman Syarif menyatakan bahwa pelaku zina akan mendapat kesusahan hidup di dunia dan akhirat serta mendapat murka Allah swt. Adapun anak yang terlahir dari sebuah perzinahan tidak boleh di Bin / Binti kan kepada ayahnya, ia tidak akan akan mendapat hak waris dari kedua orantuanya serta jika ia anak perempuan maka ayahnya tidak berhak menjadi walinya pada saat pernikahannya.  Para remaja diingatkan akan bahaya pergaulan bebas dan urgensi menjauhi semua bentuk perbuatan haram yang mendekatkan kepada perbuatan zina, seperti; mojok berduaan, berboceng mesra dan pornogarafi, karena seseorang yang terbiasa menikmati yang haram akan merasa yang halal itu hambar dan hilang rasa. Fenomena nyata di depan mata bahwa sebagian remaja kita hari ini cenderung cepat matang secara biologis tetapi sangat mentah secara pemikiran, karakter dan ideologis. Sesungguhnya sesuatu yang baik hendaklah dimulai dengan niat yang baik, cara yang baik untuk mendapatkan hasil yang baik.

 Kegiatan yang bermula pada jam 8.00 pagi dan berakhir pada jam 12.00 siang, diiukuti sangat gembira dan bersemangat oleh para peserta, yang selalu berusaha menjawab pertanyaan narasumber, dan tampak beberapa peserta mengajukan beberapa pertanyaan yang mengena dan mendalam tentang materi yang dipaparkan.


Kamis, 15 Oktober 2015

MUI KOTA DUMAI LAKSANAKAN LOMBA DEBAT ISLAMI SERI KETIGA TAHUN 2015



Dalam rangka menyemarakkan syi’ar 1 Muharram 1437 H yang menjadi momentum perubahan besar dalam sejarah Islam, Majelis Ulama Indonesia Kota Dumai melaksanakan lomba debat Islami tingkat remaja, SLTA se Kota Dumai. Lomba ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 13 Oktober 2015 bertempat di aula STT Dumai. Lomba ini dikuti oleh 19 sekolah tingkat SLTA ( SMA, SMK dan MA ) se Kota Dumai yang berlangsung dari jam 8.00 sampai dengan jam 16.00 Wib.

Ketua MUI Dumai Lukman Syarif, MA. Dalam sambutannya membuka lomba ini menyatakan bahwa kepemimpinan apapun jenisnya sangat erat hubungannya dengan kemampuan ynag dimiliki seorang pemimpin dalam berpidato ( Public speaking ), dialog dan beragumentasi secara terbuka. Sesungguhnya hakikat dari sebuah proses pembelajaran di manapun kita belajar adalah; tercapainya sebuah kemampuan untuk mengungkapkan semua apa yang kita lihat, dengarkan, rasakan, pikirkan, inginkan dan tidak suka baik secara lisan maupun tulisan. Remaja adalah aset termahal yang kita miliki untuk mengukir kecemerlangan hari esok, maka kualitas bangsa dan ummat Islam sangat ditentukan dengan kualitas remaja Islam kita hari ini.
Lomba ini dilaksankan dengan sistem gugur, setiap sekolah berhadapan dengan sekolah lainnya dengan mosi debat yang dibagikan 10 menit sebelum lomba untuk menadapatkan unsur spontanitas dan kecepatan berpikir dalam berdebat. Mosi debat pada lomba ini ada 10 mosi yang semuanya berhubungan erat dengan kejadian sehari-hari yang merupakan fenomena nyata dari keruntuhan akhlak ummat. Lomba ini dilaksankana sistem penjurian oleh tiga juri yang membidangi tiga bidang yang berbeda: 1. Bidang materi yang meliputi; kesesuaian dengan mosi, kekuatan argumentasi dan dalil serta sistematika berpikir. 2. Bidang penghayatan  dan retorika yang meliputi; vokal dan artikulasi, intonasi dan aksentuasi serta gaya dan mimik. 3. Bidang Kesopanan dan Keserasian yang meliputi; penggunaan bahasa, ungkapan dan tutur kata, gerak dan tingkah laku serta, keserasian pakaian dan penampilan.

Lomba debat ini berlansung dengan sengit dalam bentuk tukar menukar agumentasi antara regu pro dan kontra atau pendudukung dan oposisi, baik dengan logika, dalil dan retorika sederhana. Setelah melalui babak semi dan final akhirnya lomba debat ini dimenangkan oleh regu debat SMKN I yang diwakili oleh; Nini Nursima, Sari Rizki dan Novia Permata Sari. Juara kedua dimenangkan oleh utusan SMAN Binsus yang diwakili oleh; Oddy Aziz Saputra, Aidil Hakim dan Arikson dan disusul oleh MAN yang diwakili oleh; Fahkri Ramjani, Murni Hartati dan Abdul Hadi pada tempat ketiga. MUI Kota Dumai menyampaikan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama kepada pihak STT Dumai yang telah memberikan bantuan tempat demi terselenggaranya acara ini.    

Rabu, 05 Agustus 2015

MUI KOTA DUMAI MINTA PARA BAKAL CALON WAKO DAN WAWAKO TAWARKAN PROGRAM PENGEMBANGAN AGAMA DAN UMMAT YANG JELAS DAN BERKUALITAS


Agama adalah hal yang mendasar dan asasi bagi kita semua, sebagaimana yang termaktub pada kitab suci dan sunnah nabi, serta konstitusi kita, bahkan ianya diletakkan pada sila pertama Pancasila. Beragama bukahlah hiasan bibir semata, atau angan-angan surga tanpa amal nyata, tetapi ia adalah sebuah keimanan yang tersemat di dalam dada yang dibuktikan dan diterjemahkan dengan sebuah komiten agama yang kuat, amal sholeh dan program hidup Islami yang nyata. Sesungguhnya nilai-nilai murni agama hanya akan hadir dalam kehidupan nyata jika setiap elemen ummat terutama para pembuat keputusan ( Decision makers ) dan pembuat kebijakan ( Policy makers ) menunjukkan keberpihakan agama dan ummat melalui rahmat anugerah kuasa yang mereka terima dari Allah swt. Setiap kita nantinya di alam barzakh tidak akan ditanya tentang suku, warna kulit dan warga Negara, tetapi apakah sumbangsih kita dengan segala rahmat yang ada, kepada ummat dan agama. Sikap sebagian kita hari ini yang terkadang cenderung berlebihan terhadap dunia namun bersikap alakadarnya atau sekedar basa-basi dalam keberpihakan kepada umat dan agama hanya akan membuahkan kerugian dan kerusakan besar pada ummat dan agama.
Lukman Syarif, MA. Ketua MUI Kota Dumai melihat, bahwa perkembangan kehidupan beragama di Kota Dumai dapat dianggap lebih baik berbanding beberapa daerah lainnya, dengan syi’ar-syi’ar agama yang berkebang dengan baik terutama di bulan raadhan. Semangat beragama ummat juga meningkat pada masyarakat Islam Kota Dumai yang ditandai dengan keaktifan beberapa kelompok pengajian dan aktifitas beberapa masjid serta dedikasi tinggi para muballigh yang sangat aktif mensyi’arkan ajaran Islam di Kota Dumai. Sesunggunhnya tanggungjawab untuk mencerdaskan ummat berada di pundak pada setiap kita sesuai dengan rahmat, harta, kesehatan, ilmu pengetahuan dan kuasa yang Allah berikan kepada kita. Lebih lanjut Lukman Syarif menyatakan; bahwa pembangunan yang mengabaikan aspek agama, nilai-nilai luhur, norma kehidupan dan akhlak tak lebih dari sebuah proses percepatan kehancuran sebuah pradaban kemausian, karena manusia tidak lagi dianggap manusia sempurna bila kering dan jauh dari nilai-nilai agama, dan akhirnya kita akan berhadapan dengan generasi muda yang hilang karena mereka ada seakan tiada, karena miskin, agama, nilai, akhlak dan norma. Jika pembangunan tidak menjadikan agama sebagai barometer utama maka pembangunan yang kita lakukan akan menghasil efek bumerang yang merusak diri kita sendiri, serta melahirkan ummat dengan kualitas buih air laut banyak tapi tak berdaya, seperti pepatah lama menang sorak tapi kampun tergadai. MUI Kota Dumai akan terus mengajak seluruh elemen ummat untuk menjadikan agenda pembangunan ummat dan agama sebagai agenda dan program utama dalam kehidupan kita, karena orang yang bermasalah dengan agamanya akan bermasalah dalam hubungannya dengan ummat dan Allah swt penguasa alam semesta.
*** Rilis Ketua MUI Kota Dumai Lukman Syarif, MA.

Selasa, 14 Juli 2015

KETUA MUI DUMAI BINA SISWA SMKN 1 DUMAI “Pesantren Akhlak dan Pemikiran Islam”




Orang penting adalah orang yang tahu arti kepentingan, selalu mementingkan yang penting, tidak pernah meremehkan yang penting apalagi mementingkan yang remeh. adalah ungkapan pertama yang sangat filosofis dan penuh hikmah serta pengajaran yang disampaikan Ketua MUI Dumai Lukman Syarif, MA. Kepada ratusan siswa dan siswi SMKN 1 Dumai. Acara dilaksanakan pada selama tiga hari 9 – 11 Juli 2015 bertempat di aula SMKN 1 Dumai. Para siswa autusias dan terkesima dengan ungkapan di atas yang membawa mereka berpikir jauh tentang kehidupan secara lebih dekat dan lebih nyata. Lebih lanjut Lukman Syarif, menyatakan bahkan bahwa kegagalan seseorang memahami makna dari sebuah kepentingan akan berimbas pada kegagalan seseorang dalam menyusun dan mengatur prioritas perjuangan hidupnya, sehingga banyak orang merasa dirinya orang penting dengan harta dan kelebihannya padahal ia  sering meremehkan hal penting dan mementingkan hal-hal remeh dalam kesehariannya.
Lukman Syarif juga menyatakan bahwa, Akhlak adalah sama dan sebangun dengan iman, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Sesungguhnya orang yang paling sempurna akhlaknya adalah orang yang paling sempurna imannya, serta lebih lembut kepada keluarganya. (HR. Tirmizi dan Ahmad). Maka setiap siswa mestilah memiliki kecerdasan komprehensif yang menggabungkan kecerdasan akademis dan psikologis yang mengkristal bersama kecerdasan spiritual. Sesungguhnya sikap buruk dan kurang berterimakasih yang ditunjukkan sebagian siswa baik kepada guru, orangtua dan masyarakat adalah manifestasi kegagalan para siswa dalam memahami makna iman yang harus diterjemahkan dalam bentuk pemahaman diri; siapa mereka?, di manakah mereka sekarang? Dan hendak kemanakah mereka?. Sebuah fakta yang sangat miris ketika kita pada melihat kehidupan remaja hari yang cenderung malu tampak miskin, tapi tidak malu tampak bodoh dan sempit pemikiran, minim simpati pada kesusahan orangtua dengan selalu memaksakan kehendak yang disertai dengan ancaman berhenti sekolah.
Pada hari ketiga Lukman Syarif, menjelaskan tentang esensi kepemimpinan dalam perspektif Islam. Setiap remaja adalah penyambung estafet kepemimpinan ummat dan bangsa, sehingga bagaimana remaja hari ini adalah miniatur  dan manifestasi ummat dan bangsa kita di masa hadapan. Kemampuan membaca yang tersurat akan melahirkan orang pintar namun kemampuan membaca yang tersirat akan melahirkan manusia baik dan bijaksana, karena mampu memahami perasaan, keinginan dan kebencian orang lain. Seorang pemimpin adalah oarng yang mampu menempatkan dirinya secara tepat dalam semua keadaan, baik sebagai hamba Allah, anak orantuanya, pemimpin rakyat dan teman bagi sahabatnya. Sholat adalah fondasi dasar manusia dalam membangun hubungannya dengan sesama manusia, karena kegagalan seorang pemimpin dalam membangun hubungan vertikal dengan Allah terutama sholat akan berimbas pada kegagalan berikutnya dalam hubungan horizontal sesama manusia. Acara ini diselingi dengan kuis berhadiah dan sesi tanya jawab yang menunjukkan antusiasme siswa dalam mengikuti acara. Ketua MUI Dumai menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kepala SMKN 1 Dumai, civitas akademika terutama kepada para guru pembimbing yang selalu mendampingi siswa pada setiap acara.