Remaja
adalah aset termahal yang dimiliki oleh suatu bangsa. Kualitas dan keberadaan remaja
Muslim hari ini adalah gambaran masa depan ummat hari esok, maka segala bentuk
kemunduran pada sisi kepribadian remaja dalam bentuk akhlak dan prilaku serta
pola pikir dan wawasan keilmuan adalah sebuah potret buram dan kelam akan kehidupan
Islam di masa depan. Krisis moral dan tingginya angka kehamilan luar nikah
serta budaya cuek dan kurang pandai berterimakasih terutama kepada orangtua adalah
sebuah kenyataan pahit dan realita mengigit yang ada di depan mata kita, yang
tidak patut untuk kita abaikan begitu saja, karena orang yang tak peduli pada
urusan ummat Islam bukanlah bagian dari mereka, sebagaimana yang ditegaskan
Rasulullah saw. 1435 tahun yang lalu. Berkaca dan membaca fenomena di atas, MUI
Kota Dumai dengan segala kekurangan dan kelemahannya melaksanakan seminar
motivasi bimbingan remaja putri di SMKN 4 Kec. Sungai Sembilan yang di ikuti
oleh 72 orang siswi pilihan. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang perpustakan dan
ruang multi fungsi SMKN 4.
Lukman Syarif, MA. Sebagai
pemateri utama menyampaikan pesan penting kepada para peserta bahwa sebuah seruan
perubahan untuk hidup yang lebih baik tanpa keteladanan adalah sebuah kegagalan
yang disengaja, jika seorang remaja Muslim gagal merencakan hidupnya dengan
baik, maka sesungguhnya ia telah dengan sengaja merencanakan kegagalannya.
Sesungguhnya rahasia kesuksesan Nabi Muhammad saw adalah keteladanan yang
beliau tunjukkan kepada seluruh sahabatnya, yang kemudian meneladani rasulullah
dengan sepenuh hati dan jiwa. Remaja Muslim hari ini adalah pemimpin hari esok yang
mesti berusaha membentuk diri mereka menjadi pribadi yang baik, utuh dan figur
pembawa harapan ummat dengan selalu berusaha untuk menyatukan, niat, kata-kata
dan perbuatan mereka. Kita hidup hanya sekali maka hiduplah yang berarti, maka
setiap masa yang berlalu sia-sia dalam hidup kita tak akan pernah kembali dan
tak dapat ditukar ganti.
Lebih
lanjut Lukman Syarif, menyatakan; Jika Manusia hidup, hewan juga hidup dan
tumbuh-tumbuhan juga hidup, patutlah
setiap remaja Muslim bertanya pada diri mereka,
Apakah bedanya manusia dan hewan dalam kehidupan nyata secara makna,
nilai dan hakikat? Manusia hidup untuk menabur jasa kepada seluruh makhluk
terutama kepada ummat Islam dan agama, karena pisang pun tak ingin mati sebelum
berjasa dengan buahnya walaupun berkali-kali ditebang oleh manusia. Anak sholeh
patut belajar dari lalang, karena anak lalang yang runcing lebih melawan dari
induknya, maka anak sholeh dan sholehah adalah anak yang dapat tampil dan
tumbuh lebih baik dari kedua orangtuanya. Pada sesi kedua Melliana, ST. MM.
yang tampil sebagai pemateri pembanding
menjelaskan dengan gamblang bahwa remaja Muslim mestilah tangguh
menghadapi semua permaslahan hidup, karena tiada hidup tanpa masalah, sehingga
lari dari masalah bukanlah penyelesaian masalah. Pohon durian yang tahan
menghadapi ujian hama dan cuacalah yang dapat tumbuh lama dan memberikan hasil
yang baik. Generasi Muslim yang menjadi generasi harapan ummat adalah generasi
Muslim yang tangguh seperti parang, tahan bakar, pukul, sepuh untuk menjadi
parang yang tajam dan kuat, lebih baik patah daripada tumpul. Lailaturrahmah,
S.Ag. sebagai moderator pada acara ini memberikan kesempatan yang luas kepada
pada peserta untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan yang disambut dengan
antusias oleh para peserta. Pada penutup acara ini ketua MUI Dumai,
menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kepala Sekolah SMKN 4
dan seluruh Majelis Guru yang telah bekerjasama dengan MUI Kota Dumai dalam
membina generasi muda Islam terutama remaja putri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar