Senin, 28 November 2016

MUI DUMAI LAKSANAKAN PENGAJIAN REMAJA DAN DISKUSI ILMIYAH



Remaja adalah aset termahal yang dimiliki oleh bangsa ini, karena mereka adalah penyambung estafet kepemimpinan bangsa di masa depan, sehingga masa depan bangsa ini sangat ditentukan oleh keberadaan dan kualitas remaja hari ini. Memahami hakikat ini MUI Kota Dumai dengan segala keterbatasannya melaksanakan Pengajian dan diskusi ilmiyah khusus remaja yang dilaksanakan pada hari sabtu 26 Desember 2016 di aula mini yayasan Ahmad As Syarif Kelurahan Bumi Ayu. Kegiatan ini adalah seri ketiga dari pengajian remaja Muslim dan diskusi ilmiyah yang dilaksanakan oleh MUI Kota Dumai setiap tahunnya. Kegiatan ini berlangsung dari jam 9 - 12 Wib. Pengajian dan diskusi kali ini membahas isu kedermawanan dan kepedulian remaja dalam proses pembangunan sumber daya ummat.
Ketua MUI Dumai Lukman Syarif, MA.  yang tampil sebagai narasumber pertama dalam acara ini menyampaikan bahwa kedermawanan adalah simbol sebuah kepribadian yang unggul dan utama. Karena seseorang yang tidak memiliki sifat kedermawanan di dalam dirinya, tidak akan memiliki jiwa yang besar dan tangguh, sehingga tidak akan mampu tampil sebagai


seorang pemimpin besar dengan agenda perjuangan yang besar. Remaja Islam mestilah memumupuk sifat kedermawan pada dirinya, karena kedermawanan akan melahirkan manusia yang kreatif, inovatif dan produktif. Dalam pandangan Islam kebahagiaan itu ada pada memberi bukan pada memiliki, sehingga semakin banyak yang kita mampu berikan kepada orang lain apalagi untuk Islam dan ummat Islam maka semakin besarlah kebahagiaan yang kita miliki. Jika setiap remaja Muslim berpikir untuk memberikan yang terbaik untuk ummat dan negara maka maka Indonesia akan menjadi negera yang maju dan makmur. Sebaliknya jika remaja Muslim kita terperangkap dalam pola hidup konsumtif hura-hura serta sibuk dengan urusan diri sendiri maka bangsa ini akan berada diambang kehancuran.  
Melliana, ST. MM. Narasumber Kedua mendefinisikan remaja sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Istilah ini merunjuk kepada masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, yang biasanya dimulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO)..“Remaja”. Kata itu menurut remaja sendiri adalah kelompok minoritas yang punya warna tersendiri, yang punya “dunia” tersendiri yang sukar dijamah oleh orang tua. Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti “tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang cukup luas: mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja adalah masa yang sangat krusial dan rentan terhadap penyelewengan moral dan penyimpangan etika sehingga perlu kiat dan cara khusus untuk menghadapinya. Pengajian ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dari para peserta yang mengikuti pengajian dengan khusuk dan penuh antusias.  

Sabtu, 26 November 2016

WALIKOTA DUMAI APRESIASI PEMENANG LOMBA DEBAT ISLAMI TAHUN 2016 MUI KOTA DUMAI



WALIKOTA DUMAI APRESIASI PEMENANG LOMBA DEBAT ISLAMI

Pada hari Sabtu 26 Desember 2016, bertempat di rumah kediaman Walikota Dumai para pemenang lomba debat Islami Tingkat SLTP se Kota Dumai beserta guru pendamping bersama ketua MUI Kota Dumai disambut hangat oleh Walikota Dumai H. Zulkifli AS. Dalam kesempatan ini Ketua MUI Dumai Lukman Syarif, MA. menyampaikan dan melaporkan kepada Walikota Dumai bahwa kegiatan Lomba Debat Islami yang ditaja oleh MUI Kota Dumai baru-baru ini adalah Lomba Debat yang pertama untuk tingkat pelajar SLTP, setelah sebelumnya MUI Kota Dumai, telah sukses menyelenggaran lomba debat Islami untuk tingkat SLTA se Kota Dumai sebanyak empak kali. Lebih lanjut Ketua MUI  Kota Dumai sampaikan kepada Walikota Dumai bahwa pada lomba debat Islami kali ini SMPN 3 Bukit Jin berhasil meraih Juara I disusul SMPN 7 Purnama ditempat ke II dan SMPN 1 Patimura di posisi ke III, setelah mengikuti beberapa kali pelatihan yang diselenggarakan oleh MUI Kota Dumai.
Walikota Dumai menyambut para pemenang lomba bagai sambutan seorang Ayah yang turut berbangga dengan prestasi anak-anaknya sehingga  semua pemenang lomba beserta para guru pendamping, yang disambut dengan Jamuan sarapan pagi yang istimewa di rumah Walikota Dumai. Dalam sambutannya Walikota Dumai menyampaikan ucapan selamat kepada para peserta dan para guru pendamping yang telah bersungguh mendidik para peserta sehingga berhasil meraih prestasi yang membanggakan. Walikota lebih lanjut menyatakan bahwa Pemko Dumai sangat prihatin dengan krisis moral di kalangan sebagian remaja hari ini, maka sangat diperlukan kegiatan-kegiatan ekstrakrikuler yang dapat membentuk watak dan karakter remaja yang baik dan bisa menjadi harapan kita di masa depan. Dalam dialog dengan para pemenang lomba, Walikota menanyakan salah seorang peserta tentang kendala dan tantangan kesan yang dirasakan dalam menghadapi lomba ini. Aisyah salah seorang peserta dari SMPN 7  Purnama menyatakan sangat senang dengan lomba ini karena memerlukan banyak persiapan dan yang lebih senang lagi kami tak menyangka bisa bertemu langsung dengan Bapak Walikota. Di penghujung acara silaturrahmi dan apresiasi ini Walikota Dumai memberi Hadiah Khusus kepada Aisyah sebagai The Best Speaker dan tambahan uang jajan untuk para pemenang lainnya.

MUI Kota Dumai mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Walikota Dumai dan sekolah-sekolah yang telah turut berpastisipasi pada acara ini dan secara khusus kepada para guru pembimbing dan seluruh peserta lomba debat Islami tahun 2016 yang telah sukses dilaksanakan baru-baru ini.
** Rilis Ketua MUI Dumai. Lukman Syarif, MA.

Senin, 02 Mei 2016

TINGKATKAN KUALITAS KHOTIB DAN MUBALLIGH MUI KOTA DUMAI LAKSANAKAN BENGKEL KHUTBAH DAN TAUSIYAH ROMADHON



         Kompleksitas tantangan dakwah Islamiyah hari ini, yang ditandai dengan munculnya beberapa aliran sesat dan aliran pembid’ahan yang dapat memecah persatuan ummat, serta krisis moral ummat dalam semua lini tentunya, menuntut peningkatan kompetensi para khotib dan muballigh untu dapat tampil efektif sebagai bagian yang integral dari proses pembangunan anak bangsa melalui penanam dan pengembangan aspek budi pekerti, karakter dan pola pikir ummat.
 
Menyikapi hal di atas MUI Kota Dumai dengan segala Keterbatasanya bekerjasama dengan Persatuan Muballigh Dumai (PMD) melaksanakan kegiatan Bengkel Khutbah dan Tausiyah Romadahon yang diikuti lebih dari 100 orang Muballigh dan Muballighah Kota Dumai. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Ahad 1 Mei 2016 dari jam 8.00-15 WIb di aula STT Dumai. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama; Lukman Syarif, MA Ketua MUI Dumai dan Drs. H. Asy’ari Ketua PMD Dumai dengan dua fokus pembahasan yang berbeda. Lukman Syarif, MA. Yang tampil sebagai pemateri pertama menyampaikan bahwa khutbah jum’at adalah media pembelajaran publik yang bersifat mingguan yang berisi evaluasi kehidupan ummat secara berkala, dan koreksi sosial kehidupan ummat melalui nasehat, bimbingan dan pencerahan hati, pikiran dan pola hidup ummat Islam. 

Lebih lanjut Lukman Syarif mengingatkan para kahtib dan Muballighah bahwa khutbah atau ceramah yang baik adalah; Tepat Secara Makna & Bahasa, Menyentuh hati, Sistematis dengan Sistematika Berpikir yang Baik, Jelas Maksud dan Arah Kata-kata Yang Disampaikan, Tidak Melebar Tanpa Arah, Serta Bertele-tele, Tidak berat dan Sulit Untuk difahami, Tidak menggunakan kata-kata yang Sulit difahami, Tidak berbolak-balik, Pradoks dan Penuh Kontradiksi, Tidak kasar, sehingga pesan tidak sampai pada maksudnya, serta Menggunakan kata-kata yang ringkas, Jelas dan Mudah dicerna. 

Drs. H. Asy’ari sebagai pemateri kedua, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa para Muballigh mestilah berusaha untuk lebih dekat dan lebih menyentuh dalam menyampaikan dakwah kepada ummat, dengan meningkatkan kemampuan diri pada sisi keilmuan dan karakter diri. Kegiatan ini dilanjutkan pada sesi kedua berupa penulisan bahan persedian khutbah dan tausiyah yang dinilai oleh Tim Mentor dan Fasilitator yang bertugas memilih lima Terbaik dan lima yang kurang baik. Kesepuluh peserta ini diminta untuk tampil satu persatu sesuai dengan materi yang telah dipersiapkan untuk dinilai dan dievaluasi oleh Tim Penilai yang akan memilih tiga penampil khutbah dan tausiyah eksibisi terbaik untuk diberikan hadiah. Acara ini juga dihadiri oleh Dr. H. Sunaryo Wakil Ketua DPRD Propinsi Riau bersama tamu-tamu undangan lainnya. MUI Kota Dumai Berharap Kegiatan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang dengan batuan dan partisipasi ummat yang besar dan signifikan, karena kita mesti terus berbuat perbaikan atau islah betapapun besarnya tantangan selama hayat masih dikandung badan dan kiamat belum tiba.