Minggu, 19 April 2015

KETUA MUI DUMAI BERPARTISIPASI PADA ACARA PENGAJIAN EKSEKUTIF DI KABUPATEN SIAK




Ketua MUI Dumai Lukman Syarif, MA. Pada hari Jum’at 16 April 2015,  ikut berpartisipasi secara aktif pada acara Pengajian Eksekutif yang bertempat di ruang rapat di samping rumah Bupati Kabupaten Siak. Pengajian Eksekutif ini dilaksanakan  dengan format diskusi dan dialog yang dipandu oleh tiga orang narasumber: Prof. Dr. Alaidin Koto, Guru Besar Uin Susqa dan Lukman Syarif, MA. Ketua MUI Kota Dumai serta Ustaz Abdul Shomad, MA. Da’i Kondang Provinsi Riau. Pengajian eksekutif ini yang didesain dalam bentuk baru, ilmiah dan professional, secara khusus diikuti oleh para Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala bagian dan Camat Se Kabupaten Siak, yang semuanya adalah para  pemangku amanah dan pembuat kebijakan ( Decision Makers ) yang bekerja sebagai sebuah tim dalam membantu Kepala Daerah dan Wakil Kepala dalam mensejahterakan masyarakat Kabupaten Siak, melalui sebuah program perencanaan yang baik  dan aktualisasi kebijakan yang amanah yang berpihak, dan langsung dapat dirasakan oleh masyarakat, sebagaimana yang disampaikan oleh Bupati Kabupaten Siak Drs. H. Syamsuar, MSi. dalam kata sambutannya membuka acara pengajian eksekutif ini. Drs. Alfedri, MSi. Wakil Bupati Kabupaten Siak, dalam kata sambutannya juga menekankan pentingnya kesadaran beragama yang dapat melahirkan sifat amanah dan budaya sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kepada masyarakat dan agama.
Acara ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melakukan penajaman makna ibadah dan khilafah pada diri setiap aparatur pemerintah Kabupaten siak serta pengejawantahan makna amanah melalui program pembangunan masyarakat yang berkesinambungan ( Sustainable Development ) untuk mencapai masyarakat Siak yang sejahtera, agamis dan berbudaya.
Prof. Dr. Alaidin Koto, dalam pengantar pembuka diskusinya menyatakan bahwa, anugerah dan rahmat bumi yang subur dan kaya akan sumber daya alam hendaklah disikapi dengan rasa kesyukuran yang mendalam, berupa kerja keras, dan terobosan cerdas untuk menjaga nikmat dan anugerah yang kita miliki agar tidak hilang diambil orang lain atau musnah karena hukuman dan azab Allah, sebab kita tak pandai atau salah dalam mengelola nikmat. Lukman Syarif, MA. Ketua MUI Dumai, dalam pemaparannya menyampaikan dengan jelas bahwa Hidup adalah amanah dan proses membuat keputusan. Hidup kita bagaikan aliran sungai jika ia jernih di hulu maka ia akan jernih jua sampai ke hilir, sehingga setiap kebijakan dan pekerjaan mestilah dimulai dengan niat yang baik dan cara yang baik agar dapat teraplikasi dengan baik juga. Salah menilai hidup akan berakibat hilangnya arah dan berkah dari kehidupan kita. Jabatan, kekuasaan dan wibawa yang kita miliki akan berubah dari rahmat menjadi laknat bila semuanya tidak gunakan untuk kebaikan ummat dan agama. Kematian adalah hal yang terdekat kepada kita setelah Allah swt, maka kita wajib menggunakan semua rahmat yang kita terima berupa umur, kesehatan, jabatan dan materi  secara total dan maksimal untuk ummat dan agama, karena hari-hari yang kita lalui bisa menjadi hari terakhir dalam hidup kita. Ustadz, Abdul Shomad, MA. Mengajak seluruh peserta untuk menggunakan segala kesempatan dan kuasa yang ada untuk melakukan dan kebajikan sebanyak-banyaknya kepada ummat dan agama, karena agama tanpa dukungan kekuasan tak dapat berbuat banyak untuk kemajuan dan kesejahteraan ummat. Lebih lanjut Ustadz Abdul Shomad menyatakan bahwa Rasulullah SAW setelah berada di Madinah sebagai seorang Kepala Negara yang baru dapat berbuat banyak hal-hal istimewa dalam menata dan membangun kehidupan masyarakat Madinah yang sejahtera   berbanding ketika berada di Mekah dengan segala keterbatasan tanpa kuasa dan kewenangan. Acara ini diakhiri dengan tanya jawab yang hangat dan penuh antusias dari para peserta. Acara ini sangat baik dan efektif menurut salah seorang peserta, karena ketika narasumber dapat dianggap mumpuni pada materi yang disampaikan dan berhasil membawa pencerahan dan penguatan terhadap makna hidup dan hakikat jabatan yang diberikan Allah sebagai sebuah amanah, sehingga acara ini patut dilaksanakan lebih dari sekali.