Senin, 02 Mei 2016

TINGKATKAN KUALITAS KHOTIB DAN MUBALLIGH MUI KOTA DUMAI LAKSANAKAN BENGKEL KHUTBAH DAN TAUSIYAH ROMADHON



         Kompleksitas tantangan dakwah Islamiyah hari ini, yang ditandai dengan munculnya beberapa aliran sesat dan aliran pembid’ahan yang dapat memecah persatuan ummat, serta krisis moral ummat dalam semua lini tentunya, menuntut peningkatan kompetensi para khotib dan muballigh untu dapat tampil efektif sebagai bagian yang integral dari proses pembangunan anak bangsa melalui penanam dan pengembangan aspek budi pekerti, karakter dan pola pikir ummat.
 
Menyikapi hal di atas MUI Kota Dumai dengan segala Keterbatasanya bekerjasama dengan Persatuan Muballigh Dumai (PMD) melaksanakan kegiatan Bengkel Khutbah dan Tausiyah Romadahon yang diikuti lebih dari 100 orang Muballigh dan Muballighah Kota Dumai. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Ahad 1 Mei 2016 dari jam 8.00-15 WIb di aula STT Dumai. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama; Lukman Syarif, MA Ketua MUI Dumai dan Drs. H. Asy’ari Ketua PMD Dumai dengan dua fokus pembahasan yang berbeda. Lukman Syarif, MA. Yang tampil sebagai pemateri pertama menyampaikan bahwa khutbah jum’at adalah media pembelajaran publik yang bersifat mingguan yang berisi evaluasi kehidupan ummat secara berkala, dan koreksi sosial kehidupan ummat melalui nasehat, bimbingan dan pencerahan hati, pikiran dan pola hidup ummat Islam. 

Lebih lanjut Lukman Syarif mengingatkan para kahtib dan Muballighah bahwa khutbah atau ceramah yang baik adalah; Tepat Secara Makna & Bahasa, Menyentuh hati, Sistematis dengan Sistematika Berpikir yang Baik, Jelas Maksud dan Arah Kata-kata Yang Disampaikan, Tidak Melebar Tanpa Arah, Serta Bertele-tele, Tidak berat dan Sulit Untuk difahami, Tidak menggunakan kata-kata yang Sulit difahami, Tidak berbolak-balik, Pradoks dan Penuh Kontradiksi, Tidak kasar, sehingga pesan tidak sampai pada maksudnya, serta Menggunakan kata-kata yang ringkas, Jelas dan Mudah dicerna. 

Drs. H. Asy’ari sebagai pemateri kedua, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa para Muballigh mestilah berusaha untuk lebih dekat dan lebih menyentuh dalam menyampaikan dakwah kepada ummat, dengan meningkatkan kemampuan diri pada sisi keilmuan dan karakter diri. Kegiatan ini dilanjutkan pada sesi kedua berupa penulisan bahan persedian khutbah dan tausiyah yang dinilai oleh Tim Mentor dan Fasilitator yang bertugas memilih lima Terbaik dan lima yang kurang baik. Kesepuluh peserta ini diminta untuk tampil satu persatu sesuai dengan materi yang telah dipersiapkan untuk dinilai dan dievaluasi oleh Tim Penilai yang akan memilih tiga penampil khutbah dan tausiyah eksibisi terbaik untuk diberikan hadiah. Acara ini juga dihadiri oleh Dr. H. Sunaryo Wakil Ketua DPRD Propinsi Riau bersama tamu-tamu undangan lainnya. MUI Kota Dumai Berharap Kegiatan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang dengan batuan dan partisipasi ummat yang besar dan signifikan, karena kita mesti terus berbuat perbaikan atau islah betapapun besarnya tantangan selama hayat masih dikandung badan dan kiamat belum tiba.