Orang penting adalah orang
yang tahu arti kepentingan, selalu mementingkan yang penting, tidak pernah
meremehkan yang penting apalagi mementingkan yang remeh. adalah ungkapan
pertama yang sangat filosofis dan penuh hikmah serta pengajaran yang
disampaikan Ketua MUI Dumai Lukman Syarif, MA. Kepada ratusan siswa dan siswi
SMKN 1 Dumai. Acara dilaksanakan pada selama tiga hari 9 – 11 Juli 2015
bertempat di aula SMKN 1 Dumai. Para siswa autusias dan terkesima dengan
ungkapan di atas yang membawa mereka berpikir jauh tentang kehidupan secara
lebih dekat dan lebih nyata. Lebih lanjut Lukman Syarif, menyatakan bahkan
bahwa kegagalan seseorang memahami makna dari sebuah kepentingan akan berimbas
pada kegagalan seseorang dalam menyusun dan mengatur prioritas perjuangan
hidupnya, sehingga banyak orang merasa dirinya orang penting dengan harta dan
kelebihannya padahal ia sering
meremehkan hal penting dan mementingkan hal-hal remeh dalam kesehariannya.
Lukman Syarif juga
menyatakan bahwa, Akhlak adalah sama dan sebangun dengan iman, sebagaimana
sabda Rasulullah SAW: Sesungguhnya orang yang paling sempurna akhlaknya adalah
orang yang paling sempurna imannya, serta lebih lembut kepada keluarganya. (HR.
Tirmizi dan Ahmad). Maka setiap siswa mestilah memiliki kecerdasan komprehensif
yang menggabungkan kecerdasan akademis dan psikologis yang mengkristal bersama
kecerdasan spiritual. Sesungguhnya sikap buruk dan kurang berterimakasih yang
ditunjukkan sebagian siswa baik kepada guru, orangtua dan masyarakat adalah
manifestasi kegagalan para siswa dalam memahami makna iman yang harus
diterjemahkan dalam bentuk pemahaman diri; siapa mereka?, di manakah mereka
sekarang? Dan hendak kemanakah mereka?. Sebuah fakta yang sangat miris ketika
kita pada melihat kehidupan remaja hari yang cenderung malu tampak miskin, tapi
tidak malu tampak bodoh dan sempit pemikiran, minim simpati pada kesusahan
orangtua dengan selalu memaksakan kehendak yang disertai dengan ancaman
berhenti sekolah.
Pada hari ketiga Lukman
Syarif, menjelaskan tentang esensi kepemimpinan dalam perspektif Islam. Setiap
remaja adalah penyambung estafet kepemimpinan ummat dan bangsa, sehingga
bagaimana remaja hari ini adalah miniatur
dan manifestasi ummat dan bangsa kita di masa hadapan. Kemampuan membaca
yang tersurat akan melahirkan orang pintar namun kemampuan membaca yang
tersirat akan melahirkan manusia baik dan bijaksana, karena mampu memahami
perasaan, keinginan dan kebencian orang lain. Seorang pemimpin adalah oarng
yang mampu menempatkan dirinya secara tepat dalam semua keadaan, baik sebagai
hamba Allah, anak orantuanya, pemimpin rakyat dan teman bagi sahabatnya. Sholat
adalah fondasi dasar manusia dalam membangun hubungannya dengan sesama manusia,
karena kegagalan seorang pemimpin dalam membangun hubungan vertikal dengan
Allah terutama sholat akan berimbas pada kegagalan berikutnya dalam hubungan
horizontal sesama manusia. Acara ini diselingi dengan kuis berhadiah dan sesi
tanya jawab yang menunjukkan antusiasme siswa dalam mengikuti acara. Ketua MUI
Dumai menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kepala SMKN 1 Dumai, civitas
akademika terutama kepada para guru pembimbing yang selalu mendampingi siswa
pada setiap acara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar