Bertempat di aula STT Dumai, pada hari
Kamis 25 Desember 2014, MUI kota Dumai melaksanakan Workshop sehari berupa
bengkel khutbah yang diikuti lebih dari 125 orang peserta yang terdiri dari 65
orang muballigh dan 60 orang imam masjid dan ghorim. Bengkel ini menghadirkan
tiga narasumber utama; Prof, Alaidin Koto, Lukman Syarif, MA. dan H. Abdul
Somad, MA. yang tampil secara bersamaan dengan sistem panelis. Acara ini
dilatarbelakangi oleh keprihatinan Majelis Ulama Indonesia Kota Dumai terhadap
kondisi ummat dan fenomena dekadensi moral yang ada di depan mata serta
kualitas dan efektitas dakwah Islamiyah di Kota Dumai. MUI Kota Dumai juga menyaksikan
betapa derasnya tantangan modernisasi dan aspek negatif dari globalisasi
terhadap upaya dakwah dan perbaikan ummat Islam dari segi kualitas dan
sumbangsih dalam membangun sebuah peradaban yang Islami dan progresif.
MUI Kota Dumai sebagai bagian dari ummat
Islam juga turut merasakan besarnya tantangan yang dapat menghadang perjalanan
ummat, sehingga dianggap sangat perlu dan urgen untuk melaksanakan evaluasi dan
revitalisasi pada pelaksanaan khutbah jum’at
di Kota Dumai, karena khutbah jum’at adalah elemen penting dalam agenda
perubahan ummat yang berfungsi sebagai media kontrol sosial. Lukman Syarif, MA.
ketua MUI Dumai dalam sambutannya menyampaikan bahwa paradigma ummat dan
sebagaian khatib terhadap esensi khutbah telah beralih menjadi rutinitas setiap
hari jum’at yang berfungsi sebagai
penyempurna rukun khutbah semata. Dalam pemaparannya Lukman Syarif yang juga tampil
sebagai pemateri kedua menyatakan dengan
jelas bahwa arti dan esensi khutbah jum’at tidaklah sesederhana itu, karena
sesungguhnya Khutbah jum’at adalah diroosah ‘Aammah, Usbu’iyah ( proses pembelajaran umum yang
bersifat mingguan ) bagi ummat Islam, sebagai sebuah proses pembelajaran umum
dan sebuah koreksi sosial terhadap segala bentuk ketimpangan pada kehidupan
sosial-religi dengan segala dimensi kehidupan ummat, serta sebuah upaya nyata
dan berterusan bagi terwujudnya ummat terbaik secara nyata.
H. Abdul Somad sebagai pemateri pertama,
dalam pemaparannya menyatakan khutbah jum’at memiliki nilai dan makna yang
strategis pada kacamata syariat Islam dan proses pembangunan bangsa, sehingga
upaya mengabaikan sholat jum.at adalah sebuah perbuatan yang sangat salah dan
merugikan. Pemahaman yang benar tentang konsepsi khutbah jum’at menurut syariah
dapat menyelamatkan para khatib dari beberapa masalah khilafiyah dan kesalahan
mendasar ataupun kesalahan ringan yang mungkin sering terjadi. Prof. Alaidin
Koto dalam pemaparannya menegaskan pentingnya penguasaan data yang berhubungan
dengan ummat sehingga para khatib benar-benar memahami permasalahan yang sedang
di hadapi ummat dan dapat tampil dengan solusi-solusi yang mudah dan sederhana.
Acara ini diikuti oleh seluruh peserta
dengan sangat antusias, yang menurut Alaidin Koto, bahwa bengkel khutbah ini
termasuk acara workshop yang terbaik yang pernah beliau hadiri sebagai
narasumber, karena pada acara yang panjang dari jam 08.00 Pagi sampai dengan
jam 16.00 Wib keseluruhan peserta masih terus mengikutinya dengan serius,
bahkan beberapa peserta terlihat dengan keras berusaha melawan rasa kantuknya
ketika acara dilanjutkan setelah makan siang dan sholat zuhur. Banyak pertanyaan dan tanggapan
langsung yang disampaikan oleh para peserta kepada para narasumber yang
memberikan indikasi bahwa para peserta menyimak dan mengikuti pemaparan para
narasumber. Untuk menambah semarak dan
meriahnya acara bengkel ini MUI kota Dumai memberikan kuis berhadiah buku, yang
mengharuskan peserta yang ingin mendapat hadiah buku untuk menjawab pertanyaan
dari salah satu panelis. Di sela-sela waktu makan siang beberapa peserta
menyampaikan kepada Ketua MUI Dumai bahwa acara ini sangat baik dan berguna
karena menampilkan tiga narasumber dengan sisi pandang dan kelebihan serta
aspek penekanan yang berbeda. Prof.
Alaidin dengan ketajaman analisanya, Lukman Syarif, MA. dengan pemahaman
realita dan kata hikmahnya, serta Abdul Shomad, MA. dengan pemahaman
tekstualnya, sehingga ketiga nara sumber dapat saling melengkapi dan memperkaya
pembahasan materi. Tanggapan yang sama juga disampaikan oleh peserta lainnya
ketika acara ramah tamah usai penutupan acara. Pada penutupan acara Ketua MUI
Dumai sekali lagi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Walikota Dumai dan
seluruh aparaturnya, Para narasumber, Ketua Yayasan STT Dumai dan para peserta
serta seluruh panitia.