Kamis, 30 Agustus 2012

MUI DUMAI APRESIASI UPAYA MASYARAKAT BERANTAS PRILAKU MESUM DAN MAKSIAT


MUI Kota Dumai sangat menyayangkan dan merasa sedih yang sangat mendalam dengan ulah dan perbuatan pasangan mesum, yang melakukan hal tercela dan haram tersebut,  pada saat kaum Muslimin Kota Dumai dan seluruh dunia sedang menyambut Idul Fitri 1433H, yang merupakan perayaan hari kemenangan fitrah melawan godaan syetan dan hawa nafsu, serta kemenangan iman atas kemunafikan. Sebagaimana yang dilaporkan oleh media bahwa perbuatan asusila yang sangat keji, tercela dan memalukan tersebut terjadi di belakang Kantor DPRD Dumai yang menjadi bagian dari simbol kedaulatan rakyat Dumai. Perbuatan ini telah mencoreng kemurnian bulan syawal yang merupakan bulan keimanan, kemaafan, ukhuwah Islamiyah dan pengabdian. Adalah sangat naïf sekali jika seseorang yang berpikiran waras dan rasional bisa terpikir, berniat dan melakukan hal-hal tercela yang jelas dapat mengudang bencana dan mala petaka karena murka Allah swt.


Sesunguhnya upaya warga Bagan Besar dalam memberantasan maksiat dan prilaku mesum, dengan melakukan penggrebekan terhadap Pasangan mesum MW dan DN warga RT 14, dan RT 15 Kecamatan Bukit Kapur, serta Pasangan SY dan RH yang berhasil ditangkap warga ketika sedang melakukan praktek mesum di Gedung DPRD Dumai, Jalan Tuanku Tambusai, pada hari Ahad 19 Agustus 2012 yang lalu, sekitar pukul 12.00 WIB ketika gedung rakyat tersebut dalam keadaan kosong karena libur hari raya, adalah upaya positif dan baik yang patut  di dukung dan mendapat apresiasi oleh semua pihak. MUI Kota Dumai menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap upaya tersebut dan mendoakan balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah swt untuk warga Bagan Besar yang telah melaksanakan tanggungjawab agama dengan melaksanakan nahi munkar dan sekaligus tanggungjawab negara dengan memberantas penyakit masyarakat. MUI Kota Dumai menghimbau masyarakat Kota Dumai untuk bersama-sama bangkit memberantas maksiat dan prilaku mesum yang mungkin terjadi di sekitar kita. Sikap toleransi kepada maksiat dan pelakunya adalah manifestasi kelemahan iman yang dapat berujung pada bentuk pembiaran, yang berimbas pada hilangnya rasa simpati dan semangat mendukung kebenaran dan orang-orang yang berjuang untuk kebenaran.

MUI Kota Dumai mengajak para orangtua, pemimpin, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta para pendidik untuk dapat bersikap lebih proaktif dan kontibitif dalam membina, mendidik serta membimbing generasi muda, karena krisis moral dan hilangnya nilai-nilai murni agama Islam dari kehidupan, keluarga dan masyarakat hari ini sangat jelas terlihat di depan mata. Fenomena hamil luar nikah yang cenderung terus meningkat dangan angka yang sangat signifikan antara 50-60% dari jumlah pasangan calon pengantin, adalah hal yang patut menjadi kerisauan kita semua. Pornografi dan porno aksi serta mode dan tend pakaian ala jahiliyah yang selalu mengumbar aurat tak patut kita biarkan terus berkembang di Dumai karena semuanya mendorong dan mengarah kepada perbuatan maksiat dan prilaku mesum yang terbuka. Sesungguhnya sikap diam dan tak peduli seorang Muslim terhadap kemaksiatan yang terjadi di sekitarnya, dapat dianggap sebagai sebuah persetujuan dan dukungan serta pembenaran tersembunyi terhadap perbuatan haram tersebut. Marilah bersama kita jaga diri kita keluarga kita dan masyarakat kita dari kecelakaan dunia dan azab api neraka dengan selalu proaktif dalam memberantas maksiat dan dosa.
**** Lukman Syarif, MA. Ketua MUI Kota Dumai

Tidak ada komentar: