KETUA MUI DUMAI SERUKAN
UMMAT BELA AGAMA
Islam
adalah agama dan jalan hidup serta kebenaran hakiki yang bersifat absolut, yang
menjadi warisan termahal yang kita warisi dari Nabi kita Muhammad saw. Islam
menjadikan keberadaan manusia di bumi ini, menjadi berbeda dengan makhluk
lainnya yang terkadang hanya hidup untuk misi-misi kecil dengan memenuhi
tuntutan perut dan kemaluan belaka. Seorang Muslim mestilah berguna untuk ummat
dan agamanya agar ia layak dan mengaku sebagai seseorang yang beriman dan
beragama. Keimanan menuntut pembuktian nyata berupa amal sholeh yang berguna untuk,
diri, keluarga, ummat dan agama. Jika seorang Muslim tak berguna untuk ummat
dan agamanya maka ketiadaannya adalah lebih baik dari keberadaannya. Hidup dalam
kacamata agama adalah akidah dan perjuangan, maka keimanan yang bersemayan di
dada seorang Muslim akan menjadikan dirinya menjadi manusia yang kreatif,
inovatif dan produktif dalam berbuat dan membela agamanya. Islam adalah agama
kebenaran, yang menuntut perjuangan dan pengorbanan dari pemeluknya agar
kebenaran Islam terjaga, terpelihara, dan selalu dibela serta menjadi agenda
terpenting dalam hidup seorang hamba yang benar-benar menjadikan Islam sebagai
jalan hidupnya. Sesungguhnya kebenaran tanpa dukungan dan pembelaan akan
terpinggir, terlupakan dan seakan-akan tak pernah ada. Demikian disampaikan
oleh Ketua MUI Dumai pada khutbah Idul Fitri di Masjid Agung Al-Falah Kabupaten
Pontianak Propinsi Kalimantan Barat, atas undangan pemerintah daerah melalui
pengurus yayasan Al-Falah.
Ketua
MUI Dumai di hadapan ribuan jamaah solat id lebih lanjut mengingatkan ummat
Islam bahwa keislaman seorang Muslim diukur dan dinilai dengan keberpihakan dan
pembelaannya terhadap agama. Sesungguhnya pertanyaan malaikat di dalam kubur
tidak akan menyentuh suku, warna kulit, KTP, Paspor ataupun warga Negara,
tetapi apa yang sudah ia perbuat untuk ummat dan agamanya dengan segala nikmat
harta dan kuasa serta kesehatan yang telah Allah berikan kepadanya sebagai amanah
dan ujian. Adalah sangat naif dan memalukan bila seorang Muslim yang kaya harta
tapi miskin sedekah dan infak dalam membela agama, Berkuasa tapi miskin
keberpihakan kepada ummat dan agama. Sesungguhnya semua nikmat yang diberikan
bila tak dapat menambah amal dan kebaikan pada amal seorang hamba, maka ia tak
lebih dari fitnah dan laknat yang datang membawa musibah dan keburukan dunia
akhirat. Siapa yang tidak berupaya dan berusaha memuliakan agamanya dengan
memuliakan ummat dan ulama dengan segala daya dan upaya, maka tiadalah yang
bertambah pada dirinya dengan pertambahan ilmu, harta, tahta dan nama kecuali
pertambahan kehinaan, kerugian, kesengsaraan batin dan kesesatan hidup yang
manusia sering tak menyadarinya, sehingga ajal menjemputnya.
Drs.
Ria Norsan, Bupati Kabupaten Pontianak secara khusus mengundang Ketua MUI ke rumah
dinas Bupati untuk bersilaturrahmi, yang diikuti dengan pertemuan khusus pada
malam harinya untuk bertukar pikiran dan mendapatkan saran serta nasehat dari Ketua MUI Dumai tentang upaya dan
program pembangunan dan pengembangan masyarakat yang sedang dilaksanakan
Pemerintah Kab.Pontinak dari perspektif Islam. Lebih lanjut Bupati Kabupaten
Pontianak meminta Ketua MUI Dumai untuk terus dapat membantu perkembangan
dakwah Islamiyah dan bersedia untuk membantu mensukseskan perayaan hari-hari
besar Islam sebagai bagian dari syia’ar Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar