KETUA MUI DUMAI DAKWAH DI PESISIR KALBAR
Dakwah
Islamiyah adalah sebuah kewajiban ilahi yang melekat pada diri seorang Muslim
tanpa membedakan status socio-ekonomi yang mereka miliki, terutama pada diri
setiap Muslim yang mendapat amanah, ilmu, harta dan jabatan dari Allah swt.
Setiap Muslim pasti akan ditanya di dalam kuburnya tentang apa yang telah ia lalukan dan bagaimanakah
keberpihakannya terhadap ummat dan agama. Sesungguhnya sikap apologetik yang
dan cenderung menghindar dengan mengatakan bahwa dakwah Islamiyah adalah
tanggungjawab khusus para tokoh agama adalah sikap yang salah dan sangat
kontradiktif dengan fakta sejarah dakwah Islamiyah baik di jazirah Arab maupun
gugusan nusantara.
Dengan segala keterbatasan ilmu, materi dan wawasan serta rasa tanggungjawab
dakwa kepada Allah swt, Ketua MUI Dumai melaksanakan dakwah secara pribadi di
Desa Sengkubang Kab. Pontianak yang merupakan daaerah pesisir Kalimantan Barat.
Selama Sepuluh Malam terakhir Ketua MUI Dumai coba Mengaplikasikan beberapa
kegiatan dakwah yang biasa dilalukan di Dumai, seperti Ihya ramadahan antara
insya dan tarawih, kulliyah Subuh, diskusi dan tadarus al-qur’an. Kegiatan ini
masih dianggap baru di daerah ini karena biasanya tarawih langsung dilaksanakan
setelah sholat Isya tanpa adanya tausiyah. Sebuah fakta yang patut kita sadari
bahwa daerah pedesaan sering kurang tesentuh oleh dakwah Islamiyah karena jarak
tempuh dan sulitnya transportasi, serta migrasi sebagian tokoh agama ke kawasan
perkotaan. Masyarakat setempat memberikan sambutan yang baik dan bersahabat,
terutama dari pengurus masjid Aminudin Sengkubang. Semangat menyumbang untuk
agama dan kegiatan dakwah mulai menggeliat dengan terus meningkatnya jumlah
infak pada setiap kegiatan dakwah yang dilaksanakan. Pada sholat idil fitri 1
syawal 1433H Ketua MUI Kota Dumai Insya Allah diberikan amanah untuk menjadi
khatib di Majid Nurul falah, Masjid Agung Kab. Pontianak, Kalimantan Barat.
Belajar dari kegiatan ini Ketua MUI Dumai berharap pada masa mendatang, dengan
bantuan dana dari Pemerintah Kota Dumai dan Mobil Operasioan MUI sebagaimana
kabupaten/ kota lainnya, insya Allah kegiatan bina ummat untuk kawasan pinggir
Kota Dumai dapat dilaksanakan dengan baik. MUI Kota Dumai yakin bahwa tanpa
kegiatan dakwah Islamiyah yang baik dan terpola, masyarakat kota Dumai akan
kehilangan roh dalam proses pembangunan yang dijalankan, bahkan tidak mustahil
akan berhadapan dengan fenomena lost generation ( generasi yang hilang ) karena
miskin nilai, norma dan etika serta tujuan hidup sebagai seorang Muslim, yang
tercipta sebagai khalifah di muka bumi.
*** Lukman Syarif, MA. Ketua MUI Kota Dumai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar