MUI
Kota Dumai sangat menyayangkan dan merasa sedih yang sangat mendalam dengan ulah
dan perbuatan pasangan mesum, yang melakukan hal tercela dan haram tersebut, pada saat kaum Muslimin Kota Dumai dan seluruh
dunia sedang menyambut Idul Fitri 1433H, yang merupakan perayaan hari
kemenangan fitrah melawan godaan syetan dan hawa nafsu, serta kemenangan iman
atas kemunafikan. Sebagaimana yang dilaporkan oleh media bahwa perbuatan asusila
yang sangat keji, tercela dan memalukan tersebut terjadi di belakang Kantor
DPRD Dumai yang menjadi bagian dari simbol kedaulatan rakyat Dumai. Perbuatan ini
telah mencoreng kemurnian bulan syawal yang merupakan bulan keimanan, kemaafan,
ukhuwah Islamiyah dan pengabdian. Adalah sangat naïf sekali jika seseorang yang
berpikiran waras dan rasional bisa terpikir, berniat dan melakukan hal-hal
tercela yang jelas dapat mengudang bencana dan mala petaka karena murka Allah
swt.
Sesunguhnya
upaya warga Bagan Besar dalam memberantasan maksiat dan prilaku mesum, dengan
melakukan penggrebekan terhadap Pasangan mesum MW dan DN warga RT 14, dan RT 15
Kecamatan Bukit Kapur, serta Pasangan SY dan RH yang berhasil ditangkap warga ketika
sedang melakukan praktek mesum di Gedung DPRD Dumai, Jalan Tuanku Tambusai, pada
hari Ahad 19 Agustus 2012 yang lalu, sekitar pukul 12.00 WIB ketika gedung
rakyat tersebut dalam keadaan kosong karena libur hari raya, adalah upaya
positif dan baik yang patut di dukung dan
mendapat apresiasi oleh semua pihak. MUI Kota Dumai menyampaikan penghargaan
setinggi-tingginya terhadap upaya tersebut dan mendoakan balasan pahala yang
berlipat ganda dari Allah swt untuk warga Bagan Besar yang telah melaksanakan
tanggungjawab agama dengan melaksanakan nahi munkar dan sekaligus tanggungjawab
negara dengan memberantas penyakit masyarakat. MUI Kota Dumai menghimbau masyarakat
Kota Dumai untuk bersama-sama bangkit memberantas maksiat dan prilaku mesum
yang mungkin terjadi di sekitar kita. Sikap toleransi kepada maksiat dan
pelakunya adalah manifestasi kelemahan iman yang dapat berujung pada bentuk pembiaran,
yang berimbas pada hilangnya rasa simpati dan semangat mendukung kebenaran dan
orang-orang yang berjuang untuk kebenaran.
MUI Kota Dumai mengajak para orangtua, pemimpin,
tokoh masyarakat dan tokoh agama serta para pendidik untuk dapat bersikap lebih
proaktif dan kontibitif dalam membina, mendidik serta membimbing generasi muda,
karena krisis moral dan hilangnya nilai-nilai murni agama Islam dari kehidupan,
keluarga dan masyarakat hari ini sangat jelas terlihat di depan mata. Fenomena hamil
luar nikah yang cenderung terus meningkat dangan angka yang sangat signifikan
antara 50-60% dari jumlah pasangan calon pengantin, adalah hal yang patut
menjadi kerisauan kita semua. Pornografi dan porno aksi serta mode dan tend pakaian
ala jahiliyah yang selalu mengumbar aurat tak patut kita biarkan terus berkembang
di Dumai karena semuanya mendorong dan mengarah kepada perbuatan maksiat dan
prilaku mesum yang terbuka. Sesungguhnya sikap diam dan tak peduli seorang
Muslim terhadap kemaksiatan yang terjadi di sekitarnya, dapat dianggap sebagai
sebuah persetujuan dan dukungan serta pembenaran tersembunyi terhadap perbuatan
haram tersebut. Marilah bersama kita jaga diri kita keluarga kita dan masyarakat
kita dari kecelakaan dunia dan azab api neraka dengan selalu proaktif dalam memberantas
maksiat dan dosa.
**** Lukman Syarif, MA. Ketua MUI Kota Dumai