Rabu, 18 September 2013

Workshop Keluarga Sakinah Untuk Para Guru Wanita



MUI  DUMAI LAKSANAKAN  WORKSHOP KELUARGA SAKINAH UNTUK PARA GURU WANITA

Bertempat di Sekretariat MUI Kota Dumai Eks Kantor Walikota Dumai Jalan HR. Subrantas, pada hari Minggu 15 September 2013, MUI Kota Dumai melaksanakan workshop keluarga sakinah khusus untuk para guru wanita. Kegiatan ini adalah sebuah upaya kecil dan sederhana dari MUI Kota Dumai untuk memberikan respon segera yang bersifat positif terhadap penyelesaian masalah, tingginya tingkat perceraian di Kota Dumai, terutama di kalangan PNS di lingkungan pemerintah Kota Dumai. Sebagaimana yang disampaikan oleh Walikota Dumai kepada Ketua MUI Dumai dalam mengekpresikan keperihatinan beliau tentang banyaknya permohonan cerai, PNS di lingkungan pemerintah Kota Dumai sekitar lebih dari 1206 Orang. Kita akan merasa lebih prihatin lagi bila kita melihat laporan Kementrian Agama Propinsi Riau, bahwa pada tahun 2010 saja tercatat 40.000 pernikahan, namun pada tahun yang sama juga terjadi 13.000 perceraian, yang tentunya angka ini membuat kita semua menjadi sangat prihatin dan sedih.
Dalam workshop ini Ketua MUI Dumai sebagai narasumber dalam pemaparannya menyampaikan perlunya upaya re-orientasi akan makna dan hakikat pernikahan dalam Islam. Pernikahan adalah hal yang sangat sakral dan suci serta ibadah kolektif dalam mengejar ridho Allah swt. Kehidupan matrealistis dan hedonis telah merubah cara pandang sebagian besar masyarakat Indonesia yang menilai diri mereka dengan standar hidup dan kepemilikan barang-barang mewah yang mereka miliki. Menikah menurut Islam adalah bersanding, dengan menyandingkan kelebihan masing-masing pasangan untuk menjadi satu kekuatan yang besar untuk melayarkan bahtera kehidupan rumah tangga yang bahagia, namun hari ini pernikahan terkadang persis seperti sebuah pertandingan, karena masing-masing pasangan merasa dirinya lebih hebat dari pasangannya. Ketua MUI Dumai juga mengajak dan menghimbau para peserta workshop yang terdiri dari  guru-guru wanita agar kembali meluruskan niat dalam mendirikan rumahtangga. Janganlah berobah niat  di tengah jalan, dari menyempurnakan ibadah kepada Allah, berubah menjadi perlombaan mengejar uang dan materi serta hal-hal yang bersifat duniawi semata. Mengapa kita harus menilai diri kita dengan hal-hal materi, padahal manusia tidaklah tercipta untuk materi, tapi untuk beribadah kepada  Allah yang maha kuasa. Guru adalah figur terhormat di mata ummat, yang mesti menjaga dan memelihara sikap, prilaku mereka, sehingga mereka patut dan layak untuk dicontoh  dan diteladani oleh masyarakat dan anak didik.  Pada sesi Tanya jawab, banyak pertanyaan yang dikemukakan oleh peserta workshop sebagai bentuk antusiasme mereka dalam mengikuti workshop. Para peserta workshop juga berharap kepada MUI Kota Dumai untuk mengundang mereka kembali pada kegiatan workshop berikutnya yang ditaja oleh MUI Kota Dumai.

Tidak ada komentar: