Sabtu, 07 September 2013

Ketua MUI Dumai Tausiayah Di Rutan Dumai



KETUA MUI DUMAI AWALI TAUSIYAH DI RUTAN DUMAI

Ramadhan adalah bulan yang penuh hikmah, kaya nilai dan tinggi rasa ukhuwah Islamiyah serta rasa kebersamaan sesame ummat Islam. Rasa kebersamaan sesama ummat Islam adalah pancaran nyata dari sebuah keimanan yang tulus dan mendalam kepada Allah swt, karena semua manusia adalah sama dan hamba Allah, yang hanya diboleh dibedakan dengan takwa. Sifat dan kecenderungan manusia yang suka membedakan seseorang dengan perbedaan warna kulit, postur tubuh, suku dan keturunan serta status ekonomi adalah perbuatan jahiliyah tak patut kita ulangi. Dengan  kesadaran di atas,  Lukman Syarif, MA. ketua MUI Dumai memilih masjid al-Maghfirah RUTAN Dumai pada awal malam sholat tarawih untuk memberikan tausiyah, karena jamaah masjid ini adalah bagian dari  kelompok ummat Islam Kota Dumai yang kurang mendapat sentuhan dakwah Islamiyah.

Pada kegiatan tersebut Ketua MUI Dumai diminta untuk sekaligus bertindak sebagai imam sholat isya dan tarawih dengan mayoritas jamaah terdiri dari para narapidana laki dan wanita. Pada kesempatan tersebut Kepala Rumah Tahanan Negara Kota Dumai  Marti, B.cIP, SH. dalam sambutannya menyatakan bahwa selama masa tugasnya sebagai pegawai Lembaga Pemasyarakatan dan Kepala Rumah Tahanan Negara barulah kali ini, menyaksikan kehadiran ketua Majelis Ulama Indonesia di hari pertama tarawih, dan ini adalah penghargaan istimewa buat RUTAN Dumai. Ka. Rutan Dumai juga berharap agar semua jamaah masjid al-Maghfirah yang terdiri dari warga binaan, dapat mengikuti kegiatan ramadhan dengan baik, teratur dan bersama-sama menjaga Keamanan. Beliau juga berharap agar kehidupan beragama RUTAN Dumai dapat ditingkatkan dengan beberapa kegiatan keagamaan yang lebih baik dan sederhana.

Para jamaah dan kegiatan tersebut terlihat mengikuti tausiyah ketua MUI Dumai dengan penuh rasa antusias yang kadang-kadang diselingi dengan dengan sedikit gelak tawa. Ketua MUI Dumai menekankan perluanya paradigma baru dalam menyambut bulan ramadhan agar ramadhan kali ini, tak menjadi perkara biasa yang bersifat ritual tahunan semata, serta menjadikan ramadhan ini ramadhan terakhir dengan segala usaha dan upaya yang maksimal untuk meraih ridho dan ampunan Allah swt. Lebih lanjut ketua  MUI menyampaikan bahwa setiap Muslim patut membuang sifat kikir yang ada pada diri, terutama pada bulan ramadhan, karena hal itu akan merusak rasa keberagamaan, dan orang akan kikir akan lebih mengedepankan hitung-hitungan materi duniawi berbanding rasa kepedulian kepada sesama dan cinta kepada Allah swt. Bulan ramadhan adalah bulan kesholehan individu dan kesholehan sosial dengan balasan pahala yang berlipat ganda, bahkan orang yang berpuasa jika dengan rela hati membukakan puasa orang lain akan mendapat pahala puasa mereka tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka. Tausiyah Ketua MUI Dumai diakhiri dengan do’a dan acara bersalam-salaman dengan jamaah masjid  al-Maghfirah Rumah Tahan Negara Dumai. 

Tidak ada komentar: