Rabu, 09 April 2008

DAI DIMOHON DOA HUJAN ATASI KEMARAU DAN KEBAKARAN HUTAN

Dumai-Musim kemarau yang terjadi saat ini di KOta Dumai,mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Kebutuhan air bersih yang selama ini diharapkan warga dari turunnya hujan, saat ini semakin minim, bahkan hampir tidak ada. Sehingga masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Kenyataan ini diperparah lagi dengan munculnya kabut asap yang menyelimuti Kota Dumai akibat terbakarnya lahan dibeberapa lokasi, yang beresiko munculnya infeksi pernapasan.
Miswan, warga Jalan Sidorejo misalnya. Ia mengaku, sebelum musim kemarau dirinya hanya membeli air bersih untuk keperluan masak dan memandikan bayinya, namun saat ini Ia terpaksa membeli air bersih dalam jumlah banyak. Air sumur yang biasanya masih bisa dimanfaatkan untuk mencuci pakaian, saat ini tidak dapat dipergunakan lagi karena airnya kuning.
Kesulitan air ini juga diungkapkan Yon Riz, petani di Bagan Besar. Kemarau saat ini menurutnya berdampak buruk bagi hasilpertaniannya. "Sekarang ini kondisinya sulit. Tanaman pada kering, waktu dipanen hasilnya jauh menyusut. Tapi mau bagaimana lagi, karena kalau sudah musim kemarau memang begini resikonya," keluhnya juga.
Menanggapi persoalan yang saat ini terjadi, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Dumai H. Lukman Syarif MA, menghimbau para Khatib Jumat agar mengajak jemaahnya membaca doa minta hujan. Menurutnya, segala musibah akibat kemarau ini hendaknya disikapi dengan lebih menyerahkan diri kepada Tuhan. "Semua masalah ini hendaknya membawa kita kepada kesadaran bahwa Kekuasaan Allah melebihi segalanya"ujarnya.
Disebutkannya, musim kemarau yang melanda kawasan Dumai kali ini telah membawa berbagai permasalahan bagi masyarakat. "Banyak persoalan yang timbul akibat musim kemarau ini. Masyarakat jadi kesulitan mendapatkan air, terjadinya kebakaran lahan, suhu udara tinggi, kabut asap yang membahayakan kesehatan, serta mengganggu ketika berkendaraan dan dampak lain yang tidak bisa dibiarkan," ujarnya.

Tidak ada komentar: