MUI DUMAI LAKSANAKAN WORKSHOP KELUARGA SAKINAH UNTUK PARA GURU
WANITA
Bertempat di Sekretariat MUI Kota Dumai Eks Kantor Walikota
Dumai Jalan HR. Subrantas, pada hari Minggu 15 September 2013, MUI Kota Dumai
melaksanakan workshop keluarga sakinah khusus untuk para guru wanita. Kegiatan ini
adalah sebuah upaya kecil dan sederhana dari MUI Kota Dumai untuk memberikan
respon segera yang bersifat positif terhadap penyelesaian masalah, tingginya
tingkat perceraian di Kota Dumai, terutama di kalangan PNS di lingkungan
pemerintah Kota Dumai. Sebagaimana yang disampaikan oleh Walikota Dumai kepada
Ketua MUI Dumai dalam mengekpresikan keperihatinan beliau tentang banyaknya permohonan
cerai, PNS di lingkungan pemerintah Kota Dumai sekitar lebih dari 1206 Orang. Kita
akan merasa lebih prihatin lagi bila kita melihat laporan Kementrian Agama
Propinsi Riau, bahwa pada tahun 2010 saja tercatat 40.000 pernikahan, namun
pada tahun yang sama juga terjadi 13.000 perceraian, yang tentunya angka ini
membuat kita semua menjadi sangat prihatin dan sedih.
Dalam workshop ini Ketua MUI Dumai sebagai narasumber dalam
pemaparannya menyampaikan perlunya upaya re-orientasi akan makna dan hakikat
pernikahan dalam Islam. Pernikahan adalah hal yang sangat sakral dan suci serta
ibadah kolektif dalam mengejar ridho Allah swt. Kehidupan matrealistis dan
hedonis telah merubah cara pandang sebagian besar masyarakat Indonesia yang
menilai diri mereka dengan standar hidup dan kepemilikan barang-barang mewah
yang mereka miliki. Menikah menurut Islam adalah bersanding, dengan
menyandingkan kelebihan masing-masing pasangan untuk menjadi satu kekuatan yang
besar untuk melayarkan bahtera kehidupan rumah tangga yang bahagia, namun hari
ini pernikahan terkadang persis seperti sebuah pertandingan, karena
masing-masing pasangan merasa dirinya lebih hebat dari pasangannya. Ketua MUI
Dumai juga mengajak dan menghimbau para peserta workshop yang terdiri dari guru-guru wanita agar kembali meluruskan niat
dalam mendirikan rumahtangga. Janganlah berobah niat di tengah jalan, dari menyempurnakan ibadah
kepada Allah, berubah menjadi perlombaan mengejar uang dan materi serta hal-hal
yang bersifat duniawi semata. Mengapa kita harus menilai diri kita dengan
hal-hal materi, padahal manusia tidaklah tercipta untuk materi, tapi untuk
beribadah kepada Allah yang maha kuasa. Guru
adalah figur terhormat di mata ummat, yang mesti menjaga dan memelihara sikap,
prilaku mereka, sehingga mereka patut dan layak untuk dicontoh dan diteladani oleh masyarakat dan anak didik.
Pada sesi Tanya jawab, banyak pertanyaan
yang dikemukakan oleh peserta workshop sebagai bentuk antusiasme mereka dalam
mengikuti workshop. Para peserta workshop juga berharap kepada MUI Kota Dumai
untuk mengundang mereka kembali pada kegiatan workshop berikutnya yang ditaja
oleh MUI Kota Dumai.