Ahlan Wasahlan Ya Ramadhan (selamat datang wahai Ramadhan), Romadhon Kariim (ramadhan yang mulia), adalah ungkapan rasa gembira yang sangat luar biasa dan penuh kebahagiaan yang selalu menghiasi bibir hamba Allah yang mendambakan kedamaian dan kebersamaan dengan Allah swt. Ungkapan ini juga merupakan doa tulus ikhlas kaum mukminin agar mendapat keberkahan bukan ramadhan yang nilainya lebih baik dari seribu bulan atau 82 tahun, apabila dilaksanakan dengan baik dan niat ibah lillahi ta’ala. Kedatangan Ramadhan adalah sebuah kesempatan emas ( golden opportunity ) bagi kita semua jika kita dapat memahami dan menjiwai makna, hakikat dan kelebihan ( fadhilat ) Ramadhan, untuk merebut dan menggapai peluang dan kesempatan mencapai maghfirah ( keampunan Allah ), rahmat ( kasih sayang Allah ) dan Itqun min al-Nâr ( kebebasan dari api neraka ) yang telah dijanjikan.
Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman ,diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa,
Surah al-Baqarah ( 2 : 183 )
Ayat di atas adalah sebuah perintah yang jelas dan tegas dari Allah swt yang mewajibkan orang-orang yang beriman untuk menjalankan puasa selama 1(satu) bulan yaitu pada bulan ramadhan guna mencapai martabat takwa atau menjadi golongan Muttaqiin. Kita mesti menyadari bahwa apa yang Allah perintahkan pasti mengandungi kebaikan dan manfaat yang besar, dan apa yang dilarang pasti menimbulkan keburukan dan kerugian yang lebih besar. Sesungguhnya hikmah puasa sangat besar bagi kehidupan kita di dunia dan di akhirat sehingga Allah menganjurkan kita semua untuk melaksanakan puasa pada hari yang lain. Nabi Bersabda:
“Berpuasalah kamu, tentu kamu akan memjadi sehat"
Pesan ini mengisyaratkan kepada kita bahwa ibadah puasa mengandungi sejuta hikmah dan manfaat utama terhadap kesehatan jiwa dan raga kita semua. Kesehatan yang komfrehensif dan sustainable meliputi kesehatan jasmani, rohani dan sosial (sesuai dengan definisi sehat menurut versi WHO). Kajian atau riset ilmu kesehatan yang dilakukan oleh beberapa dokter pakar dan para saintis membuktikan bahwa pada saat kita berpuasa tubuh kita tidak mendapat suplai makanan dari luar tapi tetap dapat melaksanakan aktivitas dengan baik ,hal ini terjadi karena tubuh kita mempunyai cadangan energi yang disebut glikogen. Cadangan energi ini dapat bertahan selama + 25 jam, sehingga kita tidak perlu khawatir dengan aspek negatif puasa yang akan menimbulkan penyakit, karena puas tidak memiliki implikasi negatif terhadap kesehatan, bahkan puasa akan menimbulkan kesegaran dan kebugaran pada tubuh kita.
Untuk memperdalam nilai keimanan dan penghayatan kita terhadap keagungan dan kebesaran Allah, tentunya kita sadar bahwa kita dituntut untuk berusaha secara sukarela, kritis dan rasional yang mendalam terhadap hikmah dan manfaat yang ada pada puasa bagi kesehatan kita, baik secara fisik dan rohani ataupun kejiwaan. Berikut beberapa hikmah yang terkandung dalam bulan Ramadhan
A. KESEHATAN JASMANI
1. Memberi kesempatan beristirahat kepada alat pencernaan.
Makanan yang masuk kedalam tubuh kita akan menjalani proses pencernaan + 8 jam ,4 jam di proses di lambung dan 4 jam di usus halus ,berarti dalam waktu 11 bulan pencernaan kita tidak henti-hentinya bekerja. Pada waktu puasa kita makan sahur jam 4 pagi ini berarti jam 12 proses pencernaan sudah selesai, jadi antara jam 12 siang sampai berbuka puasa adalah kesempatan bagi pencernaan kita untuk istirahat. Makanan yang masuk kedalam lambung kita akan dicerna dari bentuk kasar menjadi halus. Di dalam usus halus akan diperoses, dicerna dan diserap sampai tingkat molekuler yang disebut zat gizi.
2. Membebaskan tubuh dari kotoran, racun dan ampas ( toksin )
Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk tidak makan kecuali kita lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Anjuran ini berlaku untuk semua keadaan bukan hanya untuk bulan ramadhan. Cara ini dapat dikategorikan sebagai Islamic hygiene ( cara Islam menjaga dan memelihara kesehatan ). Hikmah dari anjuran ini adalah membangun kesadaran pada diri kita bahwa di dalam tubuh kita terdapat zat-zat berbahaya yang mesti dikeluarkan seperti Urine, CO2 dll. Apabila terjadi ganguan pengeluaran maka beberapa jenuis penyakit akan timbul karena zat-zat tersebut yang merupakan sisa-sisa pengolahan akan kembali diserap oleh tubuh. Ketika kita berpuasa suplai makanan yang diterima oleh tubuh kita adalah terbatas, hal ini sangat berguna untuk mencegah penumpukan zat-zat yang tidak berguna pada tubuh kita.
3. Kulit menjadi lebih sehat, halus dan berseri
Cadangan energi yang ada pada tubuh kita yang biasa disebut glikogen kebanyakan berasal dari sumber-sumber makanan yang mengandung karbohidrat. Hal ini sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW agar kita mengawali berbuka puasa dengan kurma, buah-buahan atau minuman yang manis. Pada waktu puasa cadangan energi (glikogen) akan dikeluarkan sehingga akan memberi kesempatan rileks bagi sel-sel penyimpannya, termasuk sel-sel di kulit sehingga akan nampak pada kulit orang-orang yang berpuasa menjadi lebih segar.
4. Menghambat makanan dari bakteri, virus dan sel kanker.
Di dalam tubuh kita terdapat parasit yang menumpang hidup termasuk di makanan dan minuman. Pada waktu puasa dimana suplai makanan dikurangi, tentu parasit tadi juga akan keluar bersama sel-sel yang telah mati dan toksin.
5. Meningkatkan daya tahan tubuh.
Menurut peneliti dari Universitas Osaka Jepang, minggu pertama puasa tidak ditemukan pertumbuhan sel darah putih, tetapi pada hari ke 7 sampai hari ke 10 terjadi penambahan sel darah putih yang pesat sekali dan secara otomatis akan meningkatkan kekebalan tubuh. Sel darah putih berfungsi melawan peradangan yang ada dalam tubuh, sehingga banyak penyakit radang dapat disembuhkan seperti radang lambung (maag), radang tenggorokan (amandel), radang sendi dan lain-lain, dan juga dapat menghancurkan sel-sel kanker.
6. Meningkatkan daya serap makanan.
Dalam keadaan normal tidak puasa, pencernaan kita hanya dapat menyerap 35% dari gizi makanan yang dikonsumsi. Seperti disebutkan diatas dalam keadaan puasa pencernaan kita akan beristirahat + 6 Jam dan hal ini akan meningkatkan penyerapan zat gizi mencapai 85%, logikanya bila efisiensi pencernaan bertambah daya serap tubuh terhadap gizi akan menguat.
7. Memperbaiki fungsi hormon.
Pada situasi tertentu misalnya sedih, gembira, dan emosional, kelenjar endoklin akan mengeluarkan zat kimia yang mengeluarkan hormon, jika fungsi hormon normal maka irama tubuh menjadi harmonis. Situasi ini dapat diperolah dengan melaksanakan puasa, ketika puasa orang yang beriman akan bersikap sabar, mampu menahan amarah dan senantiasa berserah diri kepada Allah swt.
B. Pengaruh puasa terhadap kesehatan rohani:
Secara psikologis manusia tidak hanya diukur atau dinilai dari derajat kecerdasan atau Intelligence Quotient (IQ) nya saja tetapi juga di ukur dari Emotional Quotient (EQ) nya. IQ berpengaruh pada bertambahnya rasa percaya diri dan meningkatnya daya ingat serta daya nalar seseorang, sedangkan EQ berpengaruh dalam pembentukan sifat-sifat seseorang, antara lain sifat dermawan, sabar, kasih sayang, rasa kepedulian antar sesama, santun, dan lain-lain. Dari segi kesehatan mental, puasa erat kaitannya dengan kemampuan mengendalikan diri karena meningkatnya EQ, karena orang yang berpuasa terlatih untuk mengatasi dan mencegah stress, rasa tertekan dan depresi. Puasa dapat juga menghilangkan penyakit-penyakit hati yang dapat mengganggu kesehatan jiwa seperti dendam, dengki, riya’ dan takabbur, sehingga kita akan mampu tampil sama ada menjadi orang miskin yang sabar atau orang kaya yang bersyukur. Wallohu ‘A’lam.