LIMA TAHUN SUDAH
CUKUP LAMA
Sehubungan dengan
akan dilaksanakannya Musyawarah Daerah
oleh MUI Kota Dumai pada bulan Februari 2017 ini, Ketua MUI Kota Dumai
Lukman Syarif, MA. menyatakan bahwa ia
tidak akan maju lagi untuk priode yang kedua pada pemilihan nantinya. Keputusan
dan pendirian ini dibuat berdasarkan pertimbangan berikut:
1. Masa kepengurusan MUI Kota Dumai selama
lima ( 5 ) Tahun adalah sebuah masa yang cukup lama, karena terdiri dari 5
tahun, 60 bulan 1825 hari 109500 jam, 6570000 menit dan 394200000 detik yang menjadi
pertanggungjawaban setiap kita di hadapan Allah.
2. Proses transisi kepemimpinan dalam
organisasi Islam mestilah berjalan mulus lancar penuh rasa ukhuwah dalam konteks
ibadah dan pengabdian kepada Allah swt. Semua bentuk ambisi pribadi dan syahwat
duniawi mestilah dihindarkan apalagi pada institusi ulama yang sangat
dihormmati ummat. Sesungguhnya ukhuwwah dan ibadah lebih penting dari siyasah
dan siyadah. Adalah sangat tidak elok jika keinginan dunia kita bertambah
seiring bertambahnya usia kita. Kita sering terlalu cepat menjadi tua tapi
sering terlalu lambat menjadi bijaksana ( We used too fast to be old but too
late to be wise )
3. Dalam kurun waktu lima tahun kepemimpinan
Lukman Syarif sebagai ketua bersama pengurus MUI Kota Dumai telah berupaya
memberikan sumbangsihnya kepada ummat dan Islam melalui lembaga ini yang
diterjemahkan dalam beberapa kegiatan yang mungkin bisa dianggap kreatif dan inovatif seperti : Seminar Tentang Bahaya
Aliran Sesat yang dihadiri ribuan peserta dan telah diselenggarakan beberapa
kali, Bengkel Khutbah dan Ceramah, MUI Goes To School, Lomba Debat Islami,
Silaturrahmi Ormas-ormas Islam, Tablikh Akbar, Zikir dan Istighosah Kubro,
Sholat Istisqo yang diliput secara nasional, Seminar keluarga sakinah untuk,
remaja, Pelatihan Intensif para Dai selama 2 Bulan, Seminar keluarga sakinah
untuk para guru, Lomba Menhafal surah as
Sajdah dan surah al insan untuk para imam berhadiah umroh dll. Lukman Syarif
yakin bahwa tidak aka nada hal-hal baru lagi yang dapat ia sumbangkan secara
kualitatif dan multi fungsi kepada lembaga MUI Kota Dumai sebagai ketua umum di
masa depan.
4. Dakwah dan kepemimpinan dalam Islam mestilah
mengutamakan kaderisasi, karena pepatah lama mengajarkan kita dalam sebuah
untaian kata yang indah dan penuh makna: Patah Tumbuh Hilang berganti, belum
patas sudah harus tumbuh belum hilang sudah harus berganti. Sebuah kata-kata
indah juga tertulis dalam sebuah ruang kerja salah seorang Presiden di Eropa: Di
sini telah pernah ada beberapa orang duduk sebelum anda, dan hari ini mereka harus
pergi karena kedatangan anda.
5. Petuah orang tua saya, ungkap Lukman Syarif:
Kalau kita sedang makan, berhentilah ketika sedang sedap-sedapnya dan jangan
teruskan karena nanti akan hambar dan hilang rasanya atau makanan akan jadi
bersisa. Filosofi bertamu juga mengajarkan kita : Janganlah bertamu melebihi
waktu yang diharapkan, (Do not overstay your welcome )
Berdasarkan alasan di
atas maka, MUSDA MUI Kota Dumai kali ini akan membuka kesempatan seluas-luasnya
kepada seluruh tokoh-tokoh ulama ummat Islam Kota Dumai untuk menyambut dan
menyambung estafet kepemimpinan ini dalam rangka fastabikul khoirat (
berlomba-lomba dalam kebaikan). Lukman Syarif menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada seluruh elemen ummat Islam Kota Dumai, Pengurus MUI
Kota Dumai, dan terutama Pemerintah Kota Dumai baik Walikota yang lalu almarhum
H. Khairul Anwar, SH. dan Walikota yang sekarang H. Zulkifli AS, serta
Forkopinda Kota Dumai dan ormas-ormas Islam lainnya. Segala kelemahan,
kekurangan dan keterbatasan adalah hal yang sangat fundamental pada diri Lukman
Syarif, maka dengan segala kerendahan hati ia mohon untuk dimaafkan, dan semoga semua yang kita lakukan tercatat
sebagai amal ibadah dan catatan amal ibadah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar