Kompleksitas tantangan dakwah Islamiyah hari ini, yang
ditandai dengan munculnya beberapa aliran sesat dan aliran pembid’ahan yang
dapat memecah persatuan ummat, serta krisis moral ummat dalam semua lini
tentunya, menuntut peningkatan kompetensi para khotib dan muballigh untu dapat
tampil efektif sebagai bagian yang integral dari proses pembangunan anak bangsa
melalui penanam dan pengembangan aspek budi pekerti, karakter dan pola pikir
ummat.
Menyikapi hal di atas MUI Kota Dumai dengan segala
Keterbatasanya bekerjasama dengan Persatuan Muballigh Dumai (PMD) melaksanakan
kegiatan Bengkel Khutbah dan Tausiyah Romadahon yang diikuti lebih dari 100
orang Muballigh dan Muballighah Kota Dumai. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari
Ahad 1 Mei 2016 dari jam 8.00-15 WIb di aula STT Dumai. Kegiatan ini
menghadirkan dua narasumber utama; Lukman Syarif, MA Ketua MUI Dumai dan Drs.
H. Asy’ari Ketua PMD Dumai dengan dua fokus pembahasan yang berbeda. Lukman
Syarif, MA. Yang tampil sebagai pemateri pertama menyampaikan bahwa khutbah
jum’at adalah media pembelajaran publik yang bersifat mingguan yang berisi
evaluasi kehidupan ummat secara berkala, dan koreksi sosial kehidupan ummat
melalui nasehat, bimbingan dan pencerahan hati, pikiran dan pola hidup ummat
Islam.
Lebih lanjut Lukman Syarif mengingatkan para kahtib dan Muballighah
bahwa khutbah atau ceramah yang baik adalah; Tepat Secara Makna &
Bahasa, Menyentuh hati, Sistematis
dengan Sistematika Berpikir yang Baik, Jelas Maksud dan Arah Kata-kata Yang
Disampaikan, Tidak Melebar Tanpa Arah, Serta Bertele-tele, Tidak berat dan
Sulit Untuk difahami, Tidak menggunakan kata-kata yang Sulit difahami, Tidak
berbolak-balik, Pradoks dan Penuh Kontradiksi, Tidak kasar, sehingga pesan
tidak sampai pada maksudnya, serta Menggunakan kata-kata yang ringkas, Jelas
dan Mudah dicerna.
Drs. H. Asy’ari sebagai pemateri kedua, dalam pemaparannya
menyampaikan bahwa para Muballigh mestilah berusaha untuk lebih dekat dan lebih
menyentuh dalam menyampaikan dakwah kepada ummat, dengan meningkatkan kemampuan
diri pada sisi keilmuan dan karakter diri. Kegiatan ini dilanjutkan pada sesi
kedua berupa penulisan bahan persedian khutbah dan tausiyah yang dinilai oleh
Tim Mentor dan Fasilitator yang bertugas memilih lima Terbaik dan lima yang
kurang baik. Kesepuluh peserta ini diminta untuk tampil satu persatu sesuai
dengan materi yang telah dipersiapkan untuk dinilai dan dievaluasi oleh Tim
Penilai yang akan memilih tiga penampil khutbah dan tausiyah eksibisi terbaik
untuk diberikan hadiah. Acara ini juga dihadiri oleh Dr. H. Sunaryo Wakil Ketua
DPRD Propinsi Riau bersama tamu-tamu undangan lainnya. MUI Kota Dumai Berharap
Kegiatan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang dengan batuan dan
partisipasi ummat yang besar dan signifikan, karena kita mesti terus berbuat
perbaikan atau islah betapapun besarnya tantangan selama hayat masih dikandung
badan dan kiamat belum tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar