Selasa, 14 Juli 2015

KETUA MUI DUMAI BINA SISWA SMKN 1 DUMAI “Pesantren Akhlak dan Pemikiran Islam”




Orang penting adalah orang yang tahu arti kepentingan, selalu mementingkan yang penting, tidak pernah meremehkan yang penting apalagi mementingkan yang remeh. adalah ungkapan pertama yang sangat filosofis dan penuh hikmah serta pengajaran yang disampaikan Ketua MUI Dumai Lukman Syarif, MA. Kepada ratusan siswa dan siswi SMKN 1 Dumai. Acara dilaksanakan pada selama tiga hari 9 – 11 Juli 2015 bertempat di aula SMKN 1 Dumai. Para siswa autusias dan terkesima dengan ungkapan di atas yang membawa mereka berpikir jauh tentang kehidupan secara lebih dekat dan lebih nyata. Lebih lanjut Lukman Syarif, menyatakan bahkan bahwa kegagalan seseorang memahami makna dari sebuah kepentingan akan berimbas pada kegagalan seseorang dalam menyusun dan mengatur prioritas perjuangan hidupnya, sehingga banyak orang merasa dirinya orang penting dengan harta dan kelebihannya padahal ia  sering meremehkan hal penting dan mementingkan hal-hal remeh dalam kesehariannya.
Lukman Syarif juga menyatakan bahwa, Akhlak adalah sama dan sebangun dengan iman, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Sesungguhnya orang yang paling sempurna akhlaknya adalah orang yang paling sempurna imannya, serta lebih lembut kepada keluarganya. (HR. Tirmizi dan Ahmad). Maka setiap siswa mestilah memiliki kecerdasan komprehensif yang menggabungkan kecerdasan akademis dan psikologis yang mengkristal bersama kecerdasan spiritual. Sesungguhnya sikap buruk dan kurang berterimakasih yang ditunjukkan sebagian siswa baik kepada guru, orangtua dan masyarakat adalah manifestasi kegagalan para siswa dalam memahami makna iman yang harus diterjemahkan dalam bentuk pemahaman diri; siapa mereka?, di manakah mereka sekarang? Dan hendak kemanakah mereka?. Sebuah fakta yang sangat miris ketika kita pada melihat kehidupan remaja hari yang cenderung malu tampak miskin, tapi tidak malu tampak bodoh dan sempit pemikiran, minim simpati pada kesusahan orangtua dengan selalu memaksakan kehendak yang disertai dengan ancaman berhenti sekolah.
Pada hari ketiga Lukman Syarif, menjelaskan tentang esensi kepemimpinan dalam perspektif Islam. Setiap remaja adalah penyambung estafet kepemimpinan ummat dan bangsa, sehingga bagaimana remaja hari ini adalah miniatur  dan manifestasi ummat dan bangsa kita di masa hadapan. Kemampuan membaca yang tersurat akan melahirkan orang pintar namun kemampuan membaca yang tersirat akan melahirkan manusia baik dan bijaksana, karena mampu memahami perasaan, keinginan dan kebencian orang lain. Seorang pemimpin adalah oarng yang mampu menempatkan dirinya secara tepat dalam semua keadaan, baik sebagai hamba Allah, anak orantuanya, pemimpin rakyat dan teman bagi sahabatnya. Sholat adalah fondasi dasar manusia dalam membangun hubungannya dengan sesama manusia, karena kegagalan seorang pemimpin dalam membangun hubungan vertikal dengan Allah terutama sholat akan berimbas pada kegagalan berikutnya dalam hubungan horizontal sesama manusia. Acara ini diselingi dengan kuis berhadiah dan sesi tanya jawab yang menunjukkan antusiasme siswa dalam mengikuti acara. Ketua MUI Dumai menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kepala SMKN 1 Dumai, civitas akademika terutama kepada para guru pembimbing yang selalu mendampingi siswa pada setiap acara.