Remaja adalah aset termahal yang dimiliki oleh bangsa ini,
karena mereka adalah penyambung estafet kepemimpinan bangsa di masa depan,
sehingga masa depan bangsa ini sangat ditentukan oleh keberadaan dan kualitas
remaja hari ini. Memahami hakikat ini MUI Kota Dumai dengan segala
keterbatasannya melaksanakan Pengajian dan diskusi ilmiyah khusus remaja yang
dilaksanakan pada hari sabtu 26 Desember 2016 di aula mini yayasan Ahmad As
Syarif Kelurahan Bumi Ayu. Kegiatan ini adalah seri ketiga dari pengajian
remaja Muslim dan diskusi ilmiyah yang dilaksanakan oleh MUI Kota Dumai setiap
tahunnya. Kegiatan ini berlangsung dari jam 9 - 12 Wib. Pengajian dan diskusi
kali ini membahas isu kedermawanan dan kepedulian remaja dalam proses
pembangunan sumber daya ummat.
Ketua MUI Dumai Lukman Syarif, MA. yang tampil sebagai narasumber pertama dalam
acara ini menyampaikan bahwa kedermawanan adalah simbol sebuah kepribadian yang
unggul dan utama. Karena seseorang yang tidak memiliki sifat kedermawanan di
dalam dirinya, tidak akan memiliki jiwa yang besar dan tangguh, sehingga tidak
akan mampu tampil sebagai
seorang pemimpin besar dengan agenda perjuangan yang
besar. Remaja Islam mestilah memumupuk sifat kedermawan pada dirinya, karena
kedermawanan akan melahirkan manusia yang kreatif, inovatif dan produktif. Dalam
pandangan Islam kebahagiaan itu ada pada memberi bukan pada memiliki, sehingga
semakin banyak yang kita mampu berikan kepada orang lain apalagi untuk Islam
dan ummat Islam maka semakin besarlah kebahagiaan yang kita miliki. Jika setiap
remaja Muslim berpikir untuk memberikan yang terbaik untuk ummat dan negara maka
maka Indonesia akan menjadi negera yang maju dan makmur. Sebaliknya jika remaja
Muslim kita terperangkap dalam pola hidup konsumtif hura-hura serta sibuk
dengan urusan diri sendiri maka bangsa ini akan berada diambang kehancuran.
Melliana, ST. MM. Narasumber Kedua mendefinisikan remaja sebagai masa peralihan dari masa
anak-anak ke masa dewasa. Istilah ini merunjuk kepada masa dari awal pubertas
sampai tercapainya kematangan, yang biasanya dimulai dari usia 14 pada pria dan
usia 12 pada wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19
tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO)..“Remaja”. Kata itu
menurut remaja sendiri adalah kelompok minoritas yang punya warna tersendiri,
yang punya “dunia” tersendiri yang sukar dijamah oleh orang tua. Kata remaja
berasal dari bahasa latin yaitu adolescere (kata bendanya, adolescentia yang
berarti remaja) yang berarti “tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence
mempunyai arti yang cukup luas: mencakup kematangan mental, emosional, sosial,
dan fisik. Masa remaja adalah masa yang sangat krusial dan rentan terhadap
penyelewengan moral dan penyimpangan etika sehingga perlu kiat dan cara khusus
untuk menghadapinya. Pengajian ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dari para
peserta yang mengikuti pengajian dengan khusuk dan penuh antusias.